Surabaya  (ANTARA News) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur mendukung KH Hasyim Muzadi sebagai kandidat Rais Aam Syuriah PBNU, lalu Ahmad Bagdja dan Gus Sholahuddin Wahid sebagai kandidat Ketua Umum PBNU.

"Itu masih belum final, tapi insya-Allah akan mengerucut untuk satu nama pada minggu depan," kata Sekretaris PWNU Jatim HM Masyhudi Muchtar kepada ANTARA News seusai Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) NU Jatim di Surabaya, Senin malam.

Sesaat setelah musyawarah untuk menyongsong Muktamar ke-32 NU itu dibuka Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo pada pukul 11.30 WIB, Rais Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar dan Ketua Tanfiziah PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah menyebut kriteria.

Namun, Kiai Mutawakkil Alallah sempat menyebut nama kandidat Ketua Umum PBNU yang merujuk kepada kriteria, yakni Ahmad Bagdja, Gus Sholahuddin Wahid, dan Said Agil Siradj.

"Untuk kandidat Ketua Umum PBNU memang masih ada dua nama, sedangkan untuk kandidat Rais Aam Syuriah disepakati satu nama yakni KH Hasyim Muzadi (Ketua Umum PBNU saat ini)," kata Masyhudi.

Menurut dia, pengurus NU Jatim sengaja tidak mendorong pengerucutan pada satu nama, karena PWNU Jatim mengutamakan kekompakan antara pengurus struktural NU dan ulama pesantren di Jatim (kultural).

"Jadi, nama pak Hasyim Muzadi, pak Bagdja, dan Gus Sholah itu buka hanya aspirasi PWNU Jatim, tapi merupakan aspirasi pengurus cabang NU se-Jatim dan para ulama pesantren di Jatim," katanya.

Setelah itu, katanya, pihaknya akan melakukan pertemuan terakhir menjelang muktamar ke-32 di Makassar pada 22-27 Maret 2010. "Pada pertemuan satu kali lagi itu akan ada satu nama untuk Ketua Umum PBNU," katanya.

Ditanya tentang alasan nama Siad Agil Siradj yang tidak didukung pengurus cabang NU se-Jatim, ia mengatakan hal itu sesuai masukan dari pengurus cabang NU se-Jatim serta para ulama pesantren di Jatim.

"Pengurus cabang dan ulama di Jatim umumnya tidak mempersoalkan pak Said Agil Siradj menjadi pengurus di PBNU, tapi mereka agak keberatan bila menjadi Ketua Umum PBNU," katanya.

Ia menambahkan hal terpenting yang menjadi usulan sekitar 200 pengurus NU se-Jatim adalah penguatan kelembagaan syuriah secara kolektif kolegial atau "ijtihady ijtima`iyah."

"NU Jatim ingin memperkuat lembaga syuriah melalui pembagian syuriah dalam tujuh bidang yang diisi tiga orang anggota syuriah sepuh/senior, tiga orang syuriah yang tidak terlalu tua, dan seorang syuriah muda yang sifatnya magang untuk kader syuriah ke depan," katanya. (E011/A038)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010