Nairobi (ANTARA News/Reuters) - Perompak Somalia yang membajak kapal ikan berbendera Kenya pekan lalu memanfaatkannya sebagai "kapal induk" guna melancarkan serangan lain, kata seorang pejabat maritim.

Ketua Program Bantuan Pelaut Afrika Andrew Mwangura, Selasa, mengatakan, Kapal FV Sakoba milik Spanyol itu masih berada di tangan para perompak.

"Saya pikir perompak telah mengambilnya. Sekarang mereka menggunakannya sebagai kapal induk untuk menyerang kapal-kapal lain," katanya pada Kantor Berita Reuters.

Mwangura mengatakan para awak kapal FV Sakoba terdiri dari 10 warga negara Kenya, masing-masing seorang warga Spanyol, Polandia, Cape Verde dan Namibia, serta dua warga Senegal.

Tidak jelas di mana tepatnya kapal itu dibajak namun seorang direktur perusahaan yang mengoperasikan FV Sakoba telah berangkat ke Kenya untuk merundingkan upaya pembebasan kapal dan para awaknya.

"Kapal itu telah beroperasi sejak 2005 di perairan Kenya dan Tanzania. Kapal itu sudah lama ada dengan bendera Kenya yang diizinkan oleh industri penangkapan ikan Kenya," jelasnya.

Para perompak Somalia yang menuntut uang tebusan telah meningkatkan serangan mereka dalam beberapa bulan belakangan ini.

Mereka berhasil mengumpulkan uang tebusan puluhan juta dolar AS dari aksi perompakan kapal-kapal dan penahanan para awaknya di perairan Lautan India dan jalur pelayaran Teluk Aden yang sibuk.

Beberapa negara telah mengerahkan kapal-kapal perangnya ke lepas pantai Teluk Aden sejak awal 2009 untuk melindungi kapal-kapal sipil dari sergapan para perompak namun mereka beroperasi sejauh Seychelles. (S008/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010