Tangerang (ANTARA News) - Marcho Adam, pria yang diduga keponakan Yahya Ibrahim alias Dulmatin kabur ke Pulau Bangka, setelah pamannya ditembak Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di warnet Multiplus, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Selasa (9/3).

"Marcho menyebutkan pergi ke Pulau Bangka, beberapa saat setelah penggerebekan di warnet Multiplus, ketika itu dia membawa sebuah tas ransel," kata Leli Nurwati (30), tetangga Marco di Pamulang, Tangerang, Kamis.

Pernyataan Leli Nurwati tersebut terkait Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang menggrebek warnet Multiplus di Ruko Puri Pamulang Blok A-1 Nomor 6 Pamulang, ketika itu pelaku sedang menempati blik nomor 9.

Dalam penggrebekan itu terjadi empat kali tembakan, dan seorang dinyatakan tewas. Belakangan disebutkan Kapolri Bambang Hendarso Danuri bahwa pelaku yang meninggal di warnet itu adalah Joko Pintono alias Dulmatin alias Yahya Ibrahim.

Marcho merupakan keponakan Yahya Ibrahim ketika baru pertama berkenalan sebagai tetangga.

Sedangkan Marcho menempati rumah kontrakan di Jalan Salak Gang Madrasah RT3/RW3, Pondok Benda, Pamulang, sejak lima bulan terakhir ini.

Rumah kontrakan Marcho bersebelahan letaknya dengan kamar Leli, namun setelah mengetahui Dulmatin alias Joko Pitono meninggal, keberadaan Marcho tidak diketahui lagi.

Namun tempat kontrakan Marcho tidak jauh dari rumah kontrakan Dulmatin yang berada di Jalan Salak V, Pondok Cabe, Pamulang.

Sebelum menghilang, kata Leli, Marcho sempat menitipkan kunci kamar kos sembari meminta untuk menjaga sejumlah barang yang ada dalam kamar.

Leli menambahkan, Dulmatin terkadang berkunjung ke tempat kontrakan Marcho untuk sekedar bertemu keponakan dan kadang membahas ilmu agama.

Dalam pengakuan bahwa Marcho merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.

Marcho tinggal bersama perempuan bernama Tari. "Tari adalah istri Marcho dan setiap saat selalu mengenakan cadar, maka yang tampak hanya kedua matanya," kata Leli sembari menambahkan pernah beberapa kali berjumpa.

Hingga saat ini tempat kontrakan Marcho masih dipasang garis polisi.(A047/A024)








Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010