Boyolali (ANTARA News) - Zainudin alias Joko Sulistyo (32), salah satu tersangka teroris yang tertangkap di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan warga asli Dukuh Jebol, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Keterangan yang dihimpun ANTARA News di Dukuh Jebol, di Boyolali, Minggu, Joko tinggal bersama orang tuanya, Parinem, di RT 03/RW 07 Dukuh Jebol, Donohudan, Boyolali.

Joko, salah satu di antara 31 tersangka teroris yang ditangkap polisi di NAD, menurut warga adalah suami seorang perempuan berasal dari Jawa Timur dan mereka miliki satu anak tinggal di rumah orang tua Joko di dukuh itu.

Jendera rumah Joko pada Minggu pagi dalam keadaan terbuka.Parinem tidak ada di rumah sebab setiap pagi berjualan bumbu dapur di Pasar Dibal, Ngemplak.

Ketua RT 03/RW 07 Dukuh Jebol, Sutarjo,membenarkan bahwa Joko merupakan anak bungsu pasangan Atmo Kasiman (almarhum) dengan Parinem.

Menurut Sutarjo, Joko relatif lama tinggal di Malaysia dan pulang kampung sekitar Tahun 2008. Ia pernah minta surat keterangan kepada ketua RT setempat untuk keperluan mendapatkan kartu tanda penduduk (KTP) sebelum menikah pada Tahun 2009.

Ia mengatakan, Joko meninggalkan rumah orang tuanya sekitar setengah bulan yang lalu."Dia pergi tidak pamitan ibunya. Tapi ibunya diberitahu oleh istri Joko bahwa dia pergi ke Kalimantan," kata Sutarjo.

Ia mengatakan, banyak warga setempat tidak tahu bahwa Joko tertangkap di Aceh bersama tersangka teroris lainnya."Dia orangnya tertutup dan tidak pernah ikut kumpulan warga," katanya.

Rumah Joko, katanya, tidak lama setelah terjadi peristiwa pemboman di Bali, sering didatangi aparat kepolisian. Rumah itu juga sempat digerebek polisi diduga terkait dengan teroris.

"Istri Joko tidak diketahui namanya oleh warga. Dia tidak pernah didaftarkan di kartu keluarga," katanya.

Ia mengatakan, istri Joko setiap hari mengenakan cadar dan tidak pernah keluar rumah.Istri Joko tinggal bersama anaknya yang berusia sekitar dua bulan, "Jika mengetahui ada orang mencarinya, langsung masuk ke kamar dan tidak bersedia menemui," kata Sutarjo.

Seorang tetangga Joko, Mul Suparmi, mengatakan, istri Joko berasal dari Jawa Timur tapi hingga saat ini tidak diketahui namanya.

"Orangnya tertutup. Ini memang rumah orang tua Joko Sulistyo. Tapi Joko pergi meninggalkan rumahnya beberapa hari terakhir ini," katanya.

Kepala Dukuh Banyudono, Sumiatno, membenarkan bahwa Joko warga asli pedukuhan itu dan tinggal bersama ibunya, Parinem.

"Rumah Joko dulu sering didatangi polisi yang mencari kakak iparnya bernama Dulgani. Dulgani menikahi Ningsih," katanya.

Sumiatno mengemukakan dirinya mendengar kabar bahwa Joko pernah ditahan pihak berwenang di Malaysia dan pada Tahun 2008 pulang ke kampung halamannya itu.

"Warga di sini tahunya nama Joko Sulistyo dan bukan Zainudin," kata Sumiatno. (ANT/A038)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010