Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri menyatakan siap melanjutkan rencana penerbitan obligasi pada 2010 senilai 200-300 juta dolar AS, jika rencana right issue (penerbitan saham perdana) tidak dapat direalisasikan.

"Kami sedang membahas right issue. Jika tidak bisa tahun ini maka opsinya adalah penerbitan obligasi," kata Executive Vice President Coordinator Finance and Strategic Mandiri, Pahala Mansyuri, usai menemui Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Menurut Pahala, realisasi ke dua rencana tersebut sangat tergantung pada pemerintah dan DPR terkait dengan izin right issue.

Mandiri diwacanakan akan menambah jumlah saham sekitar delapan persen ke publik, sehingga menjadi 40 persen. Penambahan privatisasi saham tersebut untuk menambah modal perusahaan.

Menteri MUBN Mustafa Abubakar menuturkan, pelepasan saham Mandiri sedang dalam proses pembicaraan dan butuh persetujuan dan DPR.

Namun sesuai ketentuan dan peraturan, privatisasi untuk tahun berjalan 2010, sudah harus ditetapkan pada Januari. Dengan begitu, peluang Mandiri melakukan right issue pada tahun ini tertutup sudah.

Akan tetapi wacana kemudian berkembang lagi, bahwa right issue dapat diteruskan yang akan ditetapkan dalam Rencana Privatisasi BUMN Perubahan.

Menurut Pahala, dalam laporan ke Bank Indonesia, Mandiri mengajukan rencana penerbitan obligasi subdebt sebesar 200-300 juta dolar AS.

Adapun penetapan penjamin emisi belum dilakukan karena masih menunggu pemerintah apakah right issue disetujui atau tidak.

Bank Mandiri pada 2009 mencatat laba bersih Rp6,7 triliun (unaudited), naik 26,4 persen dibanding 2008 sebesar Rp5,3 triliun.

Laporan bulanan Mandiri ke Bank Indonesia, menyebutkan pertumbuhan laba bersih didukung pendapatan bunga Rp29,73 triliun atau naik 18,4 persen ketimbang 2008 senilai Rp25,05 triliun.
(R017/B010)

Pewarta: handr
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010