Tokyo (ANTARA News/AFP) - Yen menguat terhadap euro dan dolar di Asia pada Selasa di tengah penghindaran risiko setelah tidak adanya rincian rencana penyelamatan Yunani dari pertemuan para menteri keuangan zona euro, kata para dealer.

Dolar jatuh menjadi 90,25 yen pada perdagangan pagi di Tokyo dari 90,45 yen di New York akhir Senin. Euro jatuh ke 123,43 yen dari 123,82 yen di New York, sementara berpindah tangan pada 1,3679 dolar dibandingkan dengan 1,3677 dolar di New York.

"Yen naik tipis karena tidak adanya rencana penyelamatan yang jelas untuk Yunani yang mendorong penghindaran risiko," kata Hideaki Inoue, seorang pedagang di Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corp.

"Kekecewaan, lebih daripada harapan, sedang menyebar" meskipun para menteri keuangan euro bertemu lagi pada Selasa, katanya.

Para menteri di Brussels pada Senin setuju untuk persyaratan di mana mereka akan menawarkan multi-miliar euro rencana penyelamatan untuk Yunani, yang krisis utangnya telah memberikan risiko bagi mata uang tunggal Eropa.

Rencana tersebut akan melibatkan bantuan bilateral, bukan jaminan pinjaman.

Pelaku pasar juga hati-hati menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka (FOMC) Federal Reserve yang akan menetapkan tingkat suku bunga pada Selasa.

Perhatiannya pada apakah FOMC dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan akan memelihara atau mengubah bahasa yang bertujuan untuk menjaga tingkat suku bunga rendah untuk suatu "periode".

Beberapa investor, dalam mengantisipasi komentar dari Fed, memprediksi dolar akan naik, tapi komentar terakhir oleh Ketua The Fed Ben Bernanke memberikan kesan kemungkinan rendah bahwa bank akan menaikkan tingkat suku bunganya, kata Inoue.

The Fed mengejutkan pasar keuangan dengan menaikkan tingkat suku bunga yang dibebankan pada bank untuk pinjaman darurat bula lalu.

Inoue mengatakan pasar sudah memperhitungkan kemungkinan lebih lanjut langkah-langkah pelonggaran moneter oleh Bank of Jepang karena bank sentral Jepang memulai dua hari pertemuan kebijakan pada Selasa.
(Uu.A026/A027/P003)

Pewarta: handr
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010