Kudus (ANTARA News) - Proses pencetakan soal ujian nasional (UN) di PT Pura Group, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), diawasi selama 24 jam, untuk menghindari kemungkinan terjadinya kebocoran soal.

"Sejak soal UN mulai dicetak, kami bersama pengawas independen mulai melakukan pengawasan selama 24 jam," kata salah satu perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Agus Setiawan, di Kudus, Rabu.

Agus yang bertugas di bidang sekretariat umum pada Dinas Pendidikan Provinsi Lampung mengatakan, jumlah perwakilan dari Dinas Pendidikan yang ikut mengawasi pencetakan soal UN di PT Pura Group Kudus sebanyak dua personel ditambah satu personel dari pengawas independen.

Pengawas independen tersebut berasal dari Universitas Negeri Lampung (Unila).

Pengawasan, katanya, dimulai sejak Kamis (11/3) hingga Selasa (16/3) pada saat proses pendistribusian ke Lampung.

Dengan adanya pengawasan dalam proses pencetakan UN selama 24 jam, diharapkan tidak ada kebocoran soal.

Selain diawasi selama 24 jam oleh perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dan pengawas independen, PT Pura juga menerapkan pengamanan secara ketat.

Untuk menjamin keamanan selama proses cetak soal UN, kawasan khusus cetak tersebut dijaga satuan pengamanan (Satpam) dan personel polisi.

Selain itu, perusahaan itu juga memasang kamera CCTC (closed circuit television) untuk memantau selama proses cetak soal UN tersebut.

"Petugas yang khusus mencetak soal UN juga dilengkapi dengan identitas tersendiri, yang berbeda dengan identitas pegawai Pura yang lain," kata General Affair Unit Total Security System PT Pura Mulyani.

Dengan adanya identitas khusus tersebut, maka petugas yang bisa memasuki kawasan pencetakan soal UN sangat terbatas.

"Petugas yang berhak masuk ke ruangan percetakan hanya yang memiliki identitas khusus, sedangkan pihak lain dilarang masuk meskipun sebagai karyawan PT Pura," katanya.

Petugas yang bertugas di ruang percetakan juga tidak boleh masuk ke ruang lain yang bukan menjadi tempat tugasnya.

"Yang jelas, mulai dari proses awal cetak hingga `finishing` steril dari petugas lain," katanya.

Ia mengatakan, proses pencetakan soal UN dimulai dari tanggal 3 Maret 2010 hingga selesai.

Adapun jumlah personel yang bertugas mencetak soal, yakni 300 orang untuk cetak soal UN Provinsi Lampung dan 400 orang untuk cetak soal UN Provinsi Jateng.

Proses pencetakan soal UN, katanya, dilakukan selama 24 jam dibagi menjadi tiga sif jaga dari masing-masing petugas.

Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan, sistem pengamanan ditingkatkan dengan mengelompokkan cetak soal per-regional.

Artinya, proses cetak soal UN untuk wilayah Lampung dengan daerah lain dipisahkan.

Adapun jumlah soal UN yang dicetak untuk Provinsi Lampung sebanyak 433.160 eksemplar, meliputi soal SMA/MA sebanyak 307.200 eksemplar dan SMK sebanyak 125.960 eksemplar.

Untuk soal SMA/MA yang berjumlah 307.200 eksemplar, meliputi soal utama sebanyak 237.600 eksemplar, soal cadangan sebanyak 60.000 eksemplar, dan soal UN susulan sebanyak 9.600 eksemplar.

Sementara soal utama untuk SMK sebanyak 107.320 eksemplar, soal cadangan sebanyak 15.800 eksemplar, dan soal UN susulan sebanyak 2.760 eksemplar.

Pendistribusian soal UN ke Provinsi Lampung yang terdiri atas 14 kabupaten/kota dimulai hari Selasa (16/3) dan dijadwalkan sampai di Lampung pada Kamis (18/3) mendatang.

Pendistribusian soal UN tersebut, menggunakan tujuh armada truk milik PT Pos Indonesia.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, jadwal UN untuk SMA/MA pada 22 Maret hingga 26 Maret 2010, SMK pada 22 Maret hingga 25 Maret 2010, dan SMP/MTs dimulai pada 29 Maret hingga 1 April 2010.
(U.KR-AN/A035/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010