Bogor (ANTARA News) - Sejumlah siswa SMA Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, yang mengikuti Ujian Nasional (UN) di hari pertama, Senin, mengaku lebih tegang karena ketatnya pengawasan menggunakan Closed Circuit Television (CCTV).

Indra (16), salah seorang dari mereka, mengaku tegang saat ujian pertama dimulai, selain karena ketatnya pengawasan juga target kelulusan yang 5,5 membuat dia gamang saat hendak menjawab setiap pertanyaan.

"Lumayan tegang, takut tidak lulus. Karena pengawasan ketat, ada polisi, dan CCTV, jadi grogi," katanya kepada ANTARA News, usai mengikuti UN.

Hal serupa juga dirasakan Rani (17), siswi asal Cimanggu, Tanah Sareal, Kota Bogor. Dia mengaku gugup saat ujian dimulai.

Ia merasa gugup karena soal UN juga cukup sulit ditambah pengawasan berlapis yang diberlakukan pihak sekolah.

"Kalau hanya diawasi oleh petugas pengawas lumaya rileks. Tapi ada CCTV, jadi grogi juga. Tapi Alhamdulillah, tadi soal-soal selesai saya kerjakan semua, meski lumayan sulit," katanya.

Pelaksanaan UN hari pertama sebanyak dua mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia dan mata pelajaran sesuai Jurusan yakni IPA mata pelajaran Biologi, IPS bidang studi Sosiologi dan Bahasa mata pelajaran Sejarah. Ujian dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Bogor, Agus Suherman. menyebutkan. penggunaan CCTV di sekolah yang dipimpinnya adalah untuk menjamin pelaksanaan UN berjalan aman dan lancar.

Penggunaan CCTV menurut Agus, sudah yang kedua kalinya diberlakukan.

"Ini salah satu cara untuk menjadikan barometer keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar siswa yang benar-benar mengandalkan kemampuan siswanya," ujar Agus yang juga Ketua Panitia Sub Rayon UN tingkat SMA/MA se-Kota Bogor.

CCTV tersebut dipasang di tiga titik, yakni di ruangan soal, di lantai tiga ruangan satu dan di depan pintu gerbang.

Monitor CCTV diletakkan di ruang guru, di mana setiap guru dapat melihat aktivitas di tiga titik tersebut.

Agus mengatakan pelaksanaan UN di sekolahnya berjalan aman dan lancar.

Menurut dia, ketegangan yang dirasakan siswa disebabkan ini hari pertama, dan ia berkeyakinan pada hari kedua siswa sudah bisa santai.

Hari kedua pelaksanaan UN hanya satu soal, yakni Bahasa Inggris.
(T.KR-LR/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010