Padang  (ANTARA News) - Kunci jawaban Ujian Nasional (UN) melalui pesan singkat telepon seluler (SMS) beredar di Kabupaten Padangpariaman, sumatera Barat (Sumbar).

"Kami untuk mendapatkan kunci jawaban yang ditawarkan siswa dari sekolah lainnya di Padangpariaman, harus membeli satu paket mata pelajaran senilai Rp50 ribu sehingga terpaksa patungan membelinya," ujar seorang siswa berinisial "N" SLTA di Kabupaten Padangpariaman yang enggan disebut nama lengkapnya, Senin.

Kunci jawaban soal UN itu, sebut siswa jurusan IPS ini, beredar pada Minggu (21/3).

Ia menuturkan, kunci jawaban soal UN itu beredar dalam dua opsi, yakni pertama dalam bentuk 1. DDBEB, artinya huruf itu untuk soal 1 hingga 5. Sedangkan opsi kedua, dengan mencantumkan seluruh jawaban dari 1 - 50, misalnya untuk paket (A) DACEE Paket (B) ADCCE.

"Saya pilih opsi pertama, karena jawabannya bisa dikatakan betul. Tapi saya tetap mencocokkannya dengan membaca soal-soal," sebut siswa yang dihubungi melalui telepon genggamnya itu.

Siswa itu kembali menuturkan, diakhir pesan masing-masing SMS yang berisi prediksi kunci jawaban itu ada kalimat yang berbunyi "Jangan percaya dulu ya, simpan aja dulu". Pesan lainnya, "Selamat ujian". Tertanda Dr.Faltino.

Seorang kakak siswa berinisial "N" yang berdomisili di Padang, membenarkan adiknya yang tengah ujian sudah membeli prediksi kunci jawaban soal UN sebelumnya pelaksanaan.

"Awak (saya, red) sudah menyampaikan supaya tidak terpengaruh dengan dugaan kunci yang beredar tidak tahu sumber pastinya itu. Mudah-mudah saja hasil ujiannya baik dan tak terjebak dengan prediksi jawaban UN tersebut," ujar perempuan 25 tahun itu yang menolak disebutkan identitasnya.

Sebelumnya Panitia pelaksana Ujian Nasional (UN) Provinsi Sumbar mengimbau siswa jangan terpengaruh dengan isu beredarnya kunci jawaban menjelang maupun selama pelaksanaan nanti karena akan menyesatkan.

"Tak benar kalau kunci jawaban UN beredar liar di masyarakat karena proses penerbitan sampai distribusi ke sekolah-sekolah diawasi tim pemantau independen dan personil kepolisian. Siswa jangan terjebak dengan isu menyesatkan tersebut," kata Ketua Panitia Pelaksana UN Sumbar Muliardi, di Padang, Kamis (18/3). (ANT/A038)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010