Bogor (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Bogor kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai angin puting beliung yang berpotensi terjadi di masa transisi saat ini.

Peringatan tersebut disampaikan BMKG setelah terjadi puting beliung di Kampung Bojongsari, Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas yang menghantam belasan rumah warga.

"Saat ini Bogor memasuki masa transisi dari musim penghunjan ke musim kemarau dimana berpeluang terjadinya angin puting beliung, masyarakat diminta waspada," kata Kepala Bagian Analisa dan Data BMKG wilayah Bogor, Alidia, saat dihubungi ANTARA, Senin.

Alidia menjelaskan, puting beliung yang terjadi sekitar pukul 13:00 WIB di kawasan Ciomas disebabkan oleh panas terik yang terjadi dari pagi hingga siang.

Kondisi demikian menurut Alidia dapat memicu terjadinya angin kencang, diperkirakan kecepatan angin yang menghantam belasan rumah mencapai 50 km/jam.

"Sudah menjadi ciri setiap masa transisi, apabila panas terik terjadi dari pagi di siang hari memicu perkumpulan awan CB yang menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang, kondisi seperti ini juga memicu angin puting beliung," jelasnya.

Oleh karena itu ia meminta masyarakat untuk waspada dengan memperhatikan tanda-tanda sebelum terjadinya angin puting beliung.

"Sebelum angin puting beliung datang ada tanda-tandanya yakni panas terik dari pagi hingga siang, tiba-tiba awan mendung gelap berbentuk bunga kol membumbung, saat itu angin kencang akan datang," katanya.

Masa transasi dari musim penghujan ke musim kemarau berlangsung hingga akhir Maret, karena bulan April kawasan Bogor sudah memasuki musim kemarau.

Alidia juga mengatakan bahwa kawasan Ciomas sebagai kawasan berdataran rendah merupakan wilayah yang lebih sering dilewati angin.

Akibat puting beliung tersebut belasan rumah warga di kampung tersebut rusak bahkan ada beberapa yang amruk, selain itu sejumlah pohon juga tumbang.

Ketua RT 05 Kampung Bojongsari Dede Komplang menyebutkan, angin datang secara tiba-tiba dengan kecepatan cukup kuat dan menghantam rumah warga.

"Dari pagi cuaca cerah tapi agak panas, tiba-tiba siangnya langit mendung gelap dan angin kencang datang dari arah timur dan menghantam rumah warga," jelasnya.

Dede mengatakan, selain menghantam rumah warga yang mengakibatkan genteng rumah banyak yang terbang, angin juga membuat atap bangunan Pondok Pesantren Irsyadul Ibad hancur diterjang angin.

Hingga kini warga bergotong royong bahu membahu membersihkan puing-puing bangunan rumah warga yang hancur dan mengangkat pohon-pohon tumbang yang menutupi badan jalan. (LR/K004)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010