Makassar (ANTARA News) - Kandidat ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyatakan tidak akan tergiur politik praktis jika terpilih memimpin NU, organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

"NU itu bukan tempat meniti karir jabatan politik. Jadi saya tidak akan tergiur dengan tarikan syahwat politik," kata Said Aqil di Makassar, Selasa.

Said Aqil menyatakan paham betul bahwa memimpin organisasi kemasyarakatan berarti menjadi tokoh masyarakat, sehingga bukan jalur yang tepat bagi orang yang menginginkan jabatan politik.

"Kalau mau menjadi bupati atau gubernur, silakan ke PD, Golkar, PDIP, atau PKB. Ketua NU itu karirnya bukan ke sana, tapi sebagai tokoh masyarakat," katanya.

Dikatakannya, NU dari dulu selalu mempersatukan, sehingga ke depan pun tetap seperti itu.

"Di tengah hiruk-pikuk politik dan ancaman kekompakan, kita tidak akan membawa NU ke politik. Ini harga mati. Jangan harap ada orang yang bisa memainkan saya ke politik, saya bukan orang yang berpotongan bisa diatur," katanya.

Terkait peluangnya untuk terpilih, Said Aqil menyatakan optimistis. Ia mengklaim telah mendapatkan dukungan dari 185 pengurus wilayah dan cabang NU.
(S024/R009)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010