Jakarta (ANTARA News) - Proyek monorel Jakarta menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelum diputuskan dilanjutkan atau tidak proyek itu, demikian Kepala Bidang Media Massa Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Jakarta Oyong Hanna Abidin di kantornya di Balai Kota Jakarta, Rabu.

"Sejauh ini pemprov sendiri tidak bisa memastikan kelanjutan monorel karena masih menunggu hasil audit," katanya.

Monorel dibangun tidak hanya untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, tetapi juga untuk membuat Jakarta sekelas dengan kota-kota maju di negara-negara lain seperti negara tetangga Singapura dan Malaysia.

"Monorel bukan saja mengatasi kemacetan tetapi akan membuat Jakarta sama dengan negara maju dalam transportasi," katanya.

Hanna mengungkapkan, pemerindah provinsi Jakarta memprioritaskan pembangunan sistem transportasi dan sangat serius menangani masalah di seputar transportasi, terutama kemacetan yang setiap hari terjadi.

Untuk mengatasi itu, pemerintah daerah telah membuat beberapa master plan, seperti Busway dan MRT (Mass Rapid Transportation) kereta bawah tanah yang rencananya beroperasi pada 2016 dengan rute awal, Lebak Bulus-Dukuh Atas.

"Jika semua master plan ini berjalan, maka kemacetan bukan masalah," katanya.

Demi mewujudkan kota Jakarta yang aman, asri dan lancar, bebas hambatan, pemerintah provinsi Jakarta akan terus mengajak warga memakai fasilitas transportasi umum seperti Busway, demikian Ooyon. (*)

reporter : adam rizal
editor : jafar sidik

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010