Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum memberikan jaminan kondisi Waduk Jatiluhur masih dalam kondisi aman meskipun terjadi limpasan air tetapi masih dalam posisi normal.

"Meski terjadi pelimpasan tetapi masih dalam ukuran normal seperti ketinggian di bawah 7 meter dan volume 400 sampai 500 meter kubik per detik," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam kunjungan ke Jatiluhur, Rabu.

Menteri PU setelah mendengar dari tenaga ahli yang bertugas meneliti keamanan bendungan langsung menyampaikan penjelasan kepada wartawan, secara keseluruhan konstruksi bendungan tidak masalah.

"Yang tidak boleh terjadi kalau air sampai melimpas melewati bendungan," kata Menteri PU.

Menurut Menteri PU, hingga saat ini daya tampung Waduk Jatiluhur masih sangat aman untuk menampung air dari Waduk Cirata. Begitu pula air yang digelontorkan Waduk ini ke saluran pembuangan (diluar saluran tarum barat) kemudian masuk ke Sungai Citarum tergolong masih dalam batas kendali yang direncanakan yakni berkisar antara 700 - 800 meter kubik per detik.

Kisaran angka ini hampir sama dengan air yang diterima dari Bendung Cirata, sekitar 700 meter kubik per detik. Jauh dari daya tampung maksimal Waduk yang kapasitasnya mencapai 3000 meter kubik per detik.

Djoko menegaskan, ada dua hal yang menjadi perhatian serius pemerintah, terkait dengan penggelontoran air Waduk yaitu, menyelamatkan bangunan Waduk dan mengendalikan banjir agar tidak meluas ke beberapa daerah.

Djoko Kirmanto membantah isu yang beredar di masyarakat Karawang dimana isi pesannya menyebutkan bahwa banjir yang menimpa sebagian Jawa Barat akibat dari limpasan air Waduk Jatiluhur yang kapasitasnya mencapai 5000 meter kubik per detik.
(T.G001/R009)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010