Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menawarkan bisnis revitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kepada kalangan perbankan di daerah itu.

Tawaran tersebut disampaikan Gubernur Jatim dalam pertemuan dengan kalangan perbankan di kantor Bank Indonesia (BI) Surabaya, Kamis.

Menurut dia, kapasitas produksi dan usaha oleh kalangan UMKM saat ini berkisar 60 persen. "Dengan pembiayaan dari perbankan serta bantuan teknis dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk peningkatan kualitas produk dan presisi, maka kapasitas KPU tersebut sangat potensial menjadi 80 hingga 100 persen," katanya.

Dikatakannya, dukungan terhadap kegiatan usaha ini sangat menguntungkan karena mereka telah memiliki modal dasar yang acap kali belum dimiliki oleh investor baru.

"Mereka selama ini jalan sendiri dalam mendapatkan dana, sehingga sering memperoleh bunga yang tinggi," kata Gubernur.

Pembiayaan kepada UMKM, jelas dia, memiliki risiko yang relatif rendah. "Walaupun keuntungan tidak terlalu besar, bisnis di sektor UMKM itu pasti dan peluangnya masih terbuka lebar," katanya.

Dia mencontohkan, dari empat juta UMKM di Jatim, baru 30 persen yang memiliki akses terhadap pihak perbankan.

"Lebih baik perbankan di Indonesia tidak memberikan kredit konsumsi sebagaimana dilakukan bank asing. Kalau macet, risikonya besar," katanya.

Pemprov Jatim telah memberikan jaminan penanganan usaha revitalisasi melalui PT. Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida).

Menurut Gubernur, Jamkrida bukan cabang dinas sosial yang memberikan bantuan keuangan tanpa ada kriteria, tetapi lembaga keuangan yang mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga meminta kalangan perbankan di Jatim dalam menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) disesuaikan dengan program-program sosial yang dilakukan Pemprov Jatim.

"Kalau BRI berpengalaman di bidang peternakan, silakan dimasukkan ke Madura yang akan kami jadikan sebagai sentra peternakan. Demikian pula, jika bank lain berpengalaman di bidang industri kecil dan infrastruktur pedesaan, masuk saja ke Sidoarjo," katanya.

Sementara itu, kalangan perbankan yang diwakili Ketua Persatuan Bank Nasional (Perbanas) Jatim, Herman Halim, menyambut baik usulan Gubernur Jatim itu. (M038/K004)

Pewarta: ferly
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010