Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menilai alih fungsi areal pertanian menjadi kawasan pemukiman penduduk akan berdampak pada ketahanan pangan.

"Pada tahun ini saja direncanakan ribuan hektare lahan pertanian di Kecamatan Cikarang Timur akan beralih fungsi menjadi perumahan," kata Ketua BPD Kabupaten Bekasi, Sardi di Cikarang, Jumat.

Menurutnya, Kabupaten Bekasi yang dijadikan salah satu wilayah lumbung padi Jawa Barat dikhawatirkan akan mengalami penyusutan.

"Saat ini petani di Kabupaten Bekasi sudah banyak mengalami kendala dalam produksi padi akibat hama, banjir, dan harga pupuk yang tidak menentu. Jangan penderitaannya ditambah lagi," katanya.

Bila hal itu dibiarkan oleh pihak-pihak terkait, kata dia, diprediksikan dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan, akan terjadi persoalan krisis pangan di wilayah Kabupaten Bekasi.

Pihaknya meminta kepad pemerintah setempat lebih memihak pada petani dalam rangka menjaga stabilitas ketahanan pangan. peran tersebut selama ini dirasakan belum maksimal khususnya bagi kalangan penggarap sawah.

"Jangan hanya karena munculnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jabodetabekpunjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,dan Cianjur), semua kepentingan petani dikesampingkan," katanya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Sobni mengatakan lahan pertanian berupa tanah sawah dan tanah kering di Kabupaten Bekasi terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dengan rata-rata pengurangan 635 hektare.

"Penyusutan satu hektare per tahun, sama saja dengan pengurangan sekitar delapan ton beras. Bisa dibayangkan jika penyusutannya hingga ribuan hektare," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Jamary A Tarigan, menepis anggapan tersebut.

Menurutnya, lahan pertanian dalam aturan ideal seluas 26 ribu hektare per wilayah. "Sedangkan di Kabupaten Bekasi masih ada kelebihan lahan pertanian seluas 54 ribu hektare," ujarnya. (AFR/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010