Kupang (ANTARA News) - Mantan Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kasus aparat pajak Gayus Tambunan yang terlibat makelar kasus pajak merupakan potret manusia yang tidak pernah puas dengan penghasilan yang sudah ditetapkan oleh negara.

"Gaji petugas pajak golongan III A itu lima kali lipat dari pegawai lain dari golongan yang sama tetapi tidak pernah puas," katanya di Kupang, Sabtu kepada wartawan terkait kasus suap pajak yang melibatkan Gayus Tambunan.

Menurut Kalla, kasus itu memberikan indikasi bahwa tidak 100 persen benar kenaikan gaji bagi pegawai negeri akan menurunkan tingkat korupsi.

Di sisi lain, Kalla menilai, kasus itu menunjukkan masih banyak pengusaha yang memberikan iming-iming kepada aparat pajak agar pembayaran pajaknya diringankan.

Oleh karena itu, Kalla meminta agar hukum ditegakkan secara tegas untuk memberikan efek jera bagi para penyuap aparat pajak dan bagi aparat pajak yang mau bekerjasama memanipulasi data pajak.

"Polri harus berani terbuka dan kasus ini harus dibongkar tuntas, dan pelakunya dihukum setimpal agar membuat yang lain takut melakukan upaya serupa," kata Kalla yang juga menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia.

Jika hukum masih bisa kompromi dengan para pengemplang pajak menurut Kalla, kasus-kasus serupa kemungkinan akan terus bermunculan.

Kalla bersama Ibu Mufidah melakukan kunjungan ke Kupang untuk melihat dari dekat aktifitas PMI di Nusa Tenggara Timur.(ANT/A024)


Pewarta: bwahy
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010