"Di sini kan ada tim independen yang betul-betul punya hak untuk memeriksa siapa pun," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi dalam jumpa pers bersama dua anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa, di gedung utama Mabes Polri di Jakarta, Rabu sore.
Tim independen merupakan tim khusus yang dibentuk Kapolri untuk mengungkap dugaan mafia hukum serta dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh tim penyidik Bareskrim Polri saat menyidik Gayus tahun 2009 lalu.
Ito membantah bahwa Gayus diperiksa di ruang kerja Kapolri, tetapi diperiksa di ruang rapat deputi operasi.
Dugaan Gayus diperiksa di ruang Kapolri muncul karena Gayus dibawa masuk ke gedung utama dimana ruang kerja Kapolri berada.
Terkait dengan proses pemulangan Gayus, Ito menjelaskan bahwa keberhasilan itu tercapai karena ada koordinasi yang baik antara Polri, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dan Ditjen Imigrasi.
Selama di Singapura Satgas Pemberantasan Mafia Hukum banyak berperan untuk meyakinkan Gayus bahwa pemeriksaan di Mabes Polri akan diperlakukan secara profesional dengan memperhatikan hak-haknya sebagai tersangka.
Kerjasama antar instansi itu bahkan dilakukan sebelum berangkat ke Singapura hingga kedatangannya di Indonesia.
Ia mengatakan, Polri tidak mungkin bekerja sendiri di Singapura bahkan tidak mudah bagi Polri untuk meyakinkan Gayus untuk pulang sehingga Satgaslah yang bisa meyakinkan agar Gayus pulang.
Sementara itu Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Denny Indrayana mengatakan kepulangan Gayus diharapkan akan mempercepat pengungkapan kasus mafia hukum.
"Kasus ini akan bisa berjalan lebih cepat karena sudah ada saksi kunci, kemarin ada Andi Kosasih, Haposan Hutagalung, dan sekarang ini Gayus," katanya.
Ia memastikan pengusutan kasus ini akan lebih jelas dan cepat karena Polri akan bekerja secara profesional dan tidak ada hal-hal yang terjadi di luar aturan hukum.
Hingga kini tim Polri dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum masih di Mabes Polri.
(ANT/S026)
Pewarta: mansy
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010
