Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan China telah berjanji memberi keseimbangan pada Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) yang sudah disepakati berlaku sesuai jadwal tanpa penundaan untuk 228 pos tarif diusulkan.

Sebelum mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Menteri Perdagangan China Chen Deming di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, Hatta mengatakan China bahkan berjanji akan menghentikan eskpornya apabila terjadi ketidakseimbangan dari pemberlakukan perjanjian perdagangan bebas itu.

"Dalam 228 pos tarif yang diusulkan itu China `commited` sekali bahwa mereka akan menjaga tidak akan membuat ketidakseimbangan. Kalau tidak seimbang maka dia akan menyetop atau eskpor kita yang ditingkatkan pada sisi itu," tuturnya.

Indonesia, lanjut dia, juga telah bersepakat dengan China untuk memberikan keseimbangan dalam pemberlakukan perjanjian itu.

Hatta mengakui perundingan pemberlakukan ACFTA dengan China sudah pasti mustahil dilakukan secara bilateral karena melibatkan negara-negara ASEAN lain dan akan berlangsung sangat panjang karena harus dibicarakan kompensasi penundaan.

Sedangkan perjanjian ACFTA, menurut dia, sudah sulit diubah karena telah disetujui bersama oleh China dan sepuluh negera ASEAN.

Karena itu, lanjut dia, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu telah mengadakan perundingan dengan pihak China di luar konteks perjanjian ACFTA dan telah mencapai kesepakatan cukup baik meski pemberlakuakn 228 pos tarif yang telah diusulkan tak bisa lagi dihindari untuk ditunda.

"Kita juga tidak ingin kalau industri kita dirugikan. Oleh sebab itu Menteri Perdagangan dalam perundingan itu mengatakan bahwa kita akan menjaga apabila memang ada sisi-sisi yang membuat kita `injury` atau `potensial injury` maka kedua belah pihak sepakat memberikan keseimbangan," jelas Hatta.

Menurut dia, Indonesia justru rugi apabila tidak mengikutkan diri dalam kerjasama ACFTA karena bisa kehilangan kesempatan menaikkan volume ekspor melalui perjanjian tersebut.

"Sejauh ini kan peningkatan ekspor kita cukup tinggi dengan kesepakatan ASEAN ini. Kalau kita tidak ikut dalam kerangka ASEAN China Free Trade Agreement kita bisa rugi, bisa ketinggalan dari negara-negara ASEAN lain yang meningkatkan volume perdagangan melalui FTA itu," jelasnya.

Presiden Yudhoyono pada Senin menerima kunjungan kehormatan Menteri Perdagangan China Chen Deming di Kantor Kepresidenan yang berlangsung selama satu jam.

Namun Hatta mengatakan tidak dibicarakan masalah ACFTA dalam pertemuan tersebut.

Menteri Perdagangan China yang membawa 60 delegasi pengusaha itu berada di Indonesia untuk menghadiri pertemuan komisi bersama Indonesia-China ke-10 di Yogyakarta.(D013/A024)


Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010