Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia diharapkan meningkatkan kerja sama dengan Iran khususnya untuk menarik para pengusaha dari negeri Mullah itu agar menanamkan modalnya dan berinvestasi ke Indonesia, kata praktisi Koperasi dan UKM, Sujarwo.

Dalam keterangan di Jakarta, Senin, Sujarwo mengatakan, saat kujungan Presiden Iran Machmud Ahmadinejad beberap tahun lalu, telah berkomitmen bahwa Iran akan berinvestasi bidang energi dan perminyakan senilai puluhan miliar dolar.

"Komitmen Iran hendaknya perlu ditindaklanjuti agar Iran segera menanamkan modalnya ke Indonesia dan bahkan negara itu tertarik berinvestasi membanguan pabrik pupuk di Kalimantan Timur," katanya.

Dengan masuknya modal dari Iran ke Indonesia, kata Sujarwo, maka akan dapat membuka lapangan kerja baru di dalam negeri dan akan meningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada 2010 sesuai target APBN sebesar 6 persen.

Mantan praktisi pers itu meminta pemerintah agar meningkatan pembangunan infrastruktur guna menraik investor asing khususnya Iran, seperti pembangunan jalan, jembatan dan pelabuhan yang memadai, listrik yang mencukupi dan adanya peraturan perijinan yang cepat, tepat dan mudah.

Menurut Sujarwo, prospek hubungan perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dan Iran akan dapat berkembang, karena kedua negera memiliki kultur agama yang sama yaitu sebagian besar penduduknya beragama Islam, serta kedua negara sebagai anggota gerakan Non Blok (GNB) dan anggota kerjasama ekonomi negara D-8.

Penggagas buku "The God's Initial Montirisme" ini menyarakan, agar pemerintah Indonesia memanfaatkan peningkatan kerja sama ekonomi saat kunjungan Presiden Iran Ahmadinejad ke Jakarta, Juni 2010.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga diharapkan meningkatan kerja sama bidang politik dengan Iran khususnya sebagai anggota GNB agar ikut serta mewujudkan perdamaian dunia khususnya di Timur Tengah antara Palestina dan Israel.
(Ant/R009)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010