Washington (ANTARA News/AFP) - Bank Sentral AS (The Federal Reserve) membahas strategi jalan keluar dari tindakan dukungan ekonomi besar-besaran bulan lalu, namun menunda apa pun keputusannya, risalah pertemuan kebijakan terbaru menunjukkan Selasa.

Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), 16 Maret, peserta "membahas kemungkin pendekatan untuk merumuskan dan mengkomunikasikan elemen kunci dari strategi untuk menghapus akomodasi kebijakan moneter yang luar biasa pada waktu yang tepat.

"Tidak ada keputusan tentang strategi keluar dari komite yang dibuat di pertemuan ini, tapi para peserta sepakat untuk memberikan pertimbangan lebih lanjut untuk isu-isu ini di kemudian hari," kata risalah.

FOMC mempertahankan suku bunga dana federal sangat rendah tidak berubah dalam rentang antara nol hingga 0,25 persen, yang telah ada sejak Desember 2008 dalam upaya untuk memulai loncatan ekonomi terbesar dunia dari resesi terburuk dalam beberapa dekade.

Para pembuat kebijakan setuju bahwa bank sentral membeli 1,25 triliun dolar efek berbasis mortgage dan sekitar 175 miliar dolar utang lain berada di jalur untuk selesai pada target 31 Maret.

FOMC menyimpulkan bahwa kondisi pasar keuangan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi dan tidak ada tanda-tanda ketidakperpihakan muncul di pasar keuangan atau "meluasnya" kejadian pengambilan risiko berlebihan.

"Para peserta juga diyakinkan oleh tidak adanya tanda-tanda baru ketegangan dalam fungsi pasar keuangan sebagai konsekuensi dari berkurangnya fasilitas khusus likuiditas Federal Reserve," kata risalah.

Namun, pinjaman bank masih mengalami kontraksi dan suku bunga pinjaman di banyak bank telah naik lebih lanjut dalam beberapa bulan terakhir.

Para peserta memperkirakan kondisi kredit "secara bertahap akan meningkat dari waktu ke waktu," yang dapat memberikan umpan balik positif yang akhirnya akan mendorong pemulihan ekonomi.

Sebuah pembicaraan tentang prospek inflasi menunjukkan perpecahan di antara anggota FOMC, yang dipimpin oleh Gubernur The Fed, Ben Bernanke.

Semua setuju prospek inflasi dalam waktu dekat tetap tenang, dan "kebanyakan" setuju bahwa sumber daya yang kendor signifikan terus menahan peningkatan harga, kata risalah.

"Beberapa mencatat bahwa risiko terhadap ekspektasi inflasi dan prospek inflasi jangka menengah mungkin miring menjadi naik dalam defisit fiskal besar dan sikap kebijakan moneter sangat akomodatif," katanya.

Ada juga perbedaan pendapat pada kata-kata dari pernyataan yang menyertai keputusan suku bunga bahwa basis suku bunga akan dipertahankan tidak berubah untuk "sebuah masa diperpanjang," mengulangi ungkapan yang digunakan dalam laporan FOMC terakhir.

"Hampir semua anggota menilai bahwa hal itu tepat untuk menegaskan harapan bahwa kondisi ekonomi - termasuk rendahnya pemanfaatan tingkat sumber daya, tren inflasi diam, dan ekspektasi inflasi yang stabil - kemungkinan besar menjamin tingkat suku bunga dana federal yang sangat rendah untuk jangka waktu yang panjang. Tapi satu anggota percaya bahwa berkomunikasi seperti sebuah harapan akan menciptakan kondisi yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan keuangan," kata risalah.

Presiden Fed Kansas City Thomas Hoenig, untuk kedua pertemuan berturut-turut, dissenter (orang yang tidak menyetujui) tunggal untuk tindakan FOMC.

Pertemuan FOMC berikutnya dijadwalkan 27-28 April. (A026/K004)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010