Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi naik 15 poin menjadi Rp9.035-Rp9.045 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.050-Rp9.060.

Pelaku masih lebih nyaman bermain di pasar Indonesia akibat Bank Indonesia yang memutuskan suku bunga acuan (BI Rate) tetap bertahan 6,5 persen.

Stabilnya BI Rate itu mendorong pelaku asing lebih optimistis bahwa keuntungan yang diperoleh di dalam negeri masih lebih tinggi dibanding pasar lainnya, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta.

Menurut Kostaman Thayib, bunga BI Rate di dalam negeri masih lebih tinggi dibanding suku bunga utama di Thailand, Malaysia dan Singapura yang rata-rata di bawah lima persen.

"Kami percaya pelaku asing akan tetap menempatkan dananya di pasar domestik lebih lanjut," katanya.

Ia mengatakan, kondisi akan terus memicu rupiah menguat hingga mendekati angka Rp9.000 per dolar, meski kenaikan mata uang Indonesia agak mengecil.

Hal ini disebabkan pelaku pasar lokal terutama eksportir mengharapkan BI untuk mengamati pergerakan rupiah yang terus menguat, katanya.

Rupiah, lanjut dia, dalam waktu tidak lama kemungkinan akan berhasil mencapai angka Rp9.000 per dolar, bahkan melewati level tersebut karena aksi beli pelaku asing terhadap rupiah makin kuat.

Pelaku asing membeli rupiah dan melepas dolar untuk bermain di pasar saham, yang mendorong Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) menguat hingga mendekati angka 3.000 poin, ucapnya.

Apalagi Indonesia dalam waktu dekat, menurut dia, akan bisa mencapai rating investasi (Investment grade) yang akan memicu rupiah terus naik.
(CS/B010)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010