Pontianak (ANTARA News) - Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah efektif di bidang moneter untuk mengantisipasi jika nilai tukar rupiah sudah di bawah kisaran Rp9 ribu per dolar Amerika Serikat.

"Kalau rupiah di bawah Rp9 ribu, cukup mengkhawatirkan," kata Asisten Deputi Informasi dan Publikasi Bisnis Kementerian Negara Koperasi dan UKM Emilia Suhaimi di Pontianak, Rabu.

Menurut dia, dengan posisi rupiah di kisaran Rp9.300 per dolar AS, masih cukup aman bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Sementara angkah-langkah efektif oleh pihak moneter dilakukan untuk mengantisipasi dampak lain dari menguatnya nilai tukar rupiah tersebut.

Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore cenderung stabil karena pelaku pasar mengurangi kegiatannya, namun posisi rupiah masih di bawah angka Rp9.050, per dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat tipis empat poin menjadi Rp9.046-Rp9.056 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.050,-Rp9.060,.

Analis Valas PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta mengatakan, kegiatan pasar menjelang sore cenderung berkurang yang terlihat dari mengendornya aksi beli terhadap rupiah.

Sekalipun kenaikannya berkurang, menurut dia peluang rupiah untuk bisa mencapai angka Rp9.000, per dolar masih cukup besar.

Emilia Suhaimi menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM juga mendorong agar industri kreatif terus berkembang di Indonesia untuk memperluas pangsa pasar terutama di internasional.

Ia melanjutkan, pada minggu ketiga Juni akan digelar pameran nasional produk-produk kreatif berbasis budaya dan teknologi informasi di Jakarta.

"Rencananya, presiden yang akan membuka pameran tersebut," kata Emilia Suhaimi.

(T.T011/R009)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010