Beijing (ANTARA News/AFP) - China mengatakan akan mengeluarkan obligasi tiga tahun pada Kamis, menandai seperti penjualan pertama dalam hampir dua tahun karena otoritas meningkatkan upaya untuk membatasi pinjaman dan menahan inflasi.

Bank Sentral China (People`s Bank of China) akan menyedot 15 miliar yuan (2,2 miliar dolar AS) dari sistem keuangan melalui penjualan obligasi tiga tahun, kata bank sentral dalam situsnya Rabu.

Langkah ini akan menandai penjualan pertama obligasi dengan jatuh tempo tiga tahun sejak Juni 2008, Dow Jones Newswires melaporkan.

Penjualan tersebut secara efektif membatasi jumlah uang yang bank dapat pinjamkan.

Yingfeng Wang, analis obligasi di Shanghai Securities, mengatakan dia memperkirakan bank sentral menerbitkan obligasi tiga tahun secara mingguan selama setidaknya tiga sampai empat bulan.

"Likuiditas penuh sesak yang ada merupakan sumber inflasi, dan bank sentral sedang mencoba untuk menggunakan obligasi lagi untuk mengalirkan uang lebih banyak dari pasar dan mengikat dana untuk jangka waktu lama," katanya kepada Dow Jones Newswires.

Beijing mengawasi dengan ketat pinjaman untuk menenangkan tekanan inflasi, mengkhawatirkan gelembung aset dan ekonomi terlalu panas serta meningkatnya kredit macet.

Para pembuat kebijakan telah meningkatkan rasio cadangan bank - jumlah uang bank yang harus dipertahankan dalam cadangan - dua kali tahun ini dan menaikkan suku bunga patokan tiga bulan dan tagihan treasury satu tahun untuk membatasi pinjaman bank.

Analis memperkirakan sebuah kenaikan suku bunga pada awal bulan ini setelah harga konsumen naik 2,7 persen pada Februari, naik dari 1,5 persen pada Januari dan hampir tiga persen target pemerintah untuk 2010. (A026/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010