Jakarta (ANTARA News) - Pecatur putra Indonesia GM Susanto Megaranto (2527) membutuhkan waktu lima jam untuk menjungkalkan pecatur India Navalgund Niranjan (2168) pada babak pertama turnamen catur internasional Kuala Lumpur Open ke-3 di Olympic Sports Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.

Sementara itu pecatur putri GMW Irene Kharisma Sukandar (2316) tanpa kesulitan menghentikan perlawanan pecatur asal Fiji, Sikivou Taione (1792) pada babak pertama turnamen tersebut.

Susanto yang bertanding alot menghentikan lawannya pada langkah ke-80 pertahanan Benoni, sedangkan Irene memaksa bertarung cepat dan mengalahkan lawannya pada langkah ke-39 pertahanan Caro-Kann, dan bagi pecatur nomor satu putri Indonesia itu kemenangan ini merupakan kado ulang tahunnya yang ke-18.

Kuala Lumpur Open ke-3 ini diikuti 111 peserta yang datang dari 22 negara, dan ini suatu rekor yang luar biasa dibandingkan dua edisi sebelumnya. Apalagi kali ini juga hadir pecatur putri ajaib China yang masih berusia 16 tahun GM Hou Yifan (2570). Yifan adalah runner-up juara dunia catur putri FIDE saat ini.

Selain Susanto dan Irene, PB Percasi juga mengirimkan empat pecatur mudanya sebagai pelapis. Mereka adalah CM Farid Firman Syah, MFW Dewi AA Citra, MFW Medina Warda Aulia, dan CMW Chelsie Monica Sihite. Namun secara keseluruhan tercatat total 17 pecatur Indonesia yang ambil bagian.

Namun India memegang rekor peserta terbanyak dengan mengirimkan 23 pecaturnya. Tuan rumah Malaysia sendiri hanya menurunkan 20 pecaturnya. Negara lain yang cukup banyak mengirimkan pemainnya adalah Singapura, sembilan orang; Vietnam dan Uzbekistan masing-masing enam orang, dan Filipina lima orang.

Turnamen catur terbuka yang memperebutkan Piala Raja Nasrin Shah ini menggunakan sistem Swiss sembilan babak dan akan berlangsung hingga 12 April 2010. Selain turnamen, panitia juga akan menyelenggarakan simultan yang akan dilakukan oleh mantan penantang juara dunia GM Nigel Short dari Inggris pada tanggal 9 April 2010. (A020/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010