Palu (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Boediono meminta komunitas pendidikan untuk mencamkan salah satu lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya karena memiliki makna sangat dalam.

"Saya ingin memberikan satu pesan kepada komunitas pendidikan, yakni mencamkan beberapa kata yang baru saja kita nyanyikan, Indonesia Raya," kata Wapres Boediono saat silaturahmi dengan perwakilan pelajar dan guru se-Kota Palu, di Palu, Jumat.

Hadir dalam silaturahmi antara lan Mendiknas M Nuh, Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhamad, Menteri LH Gusti M Hatta, Mensos Salim Segaf Al Jufri, serta Gubernur Sulteng HB Paliudju.

Komunitas pendidikan yang dimaksud Wapres mencakup siswa, guru, orang tua, pemerintah dan masyarakat dunia usaha.

Penggalan lirik lagu kebagsaan yang dimaksud Wapres adalah "Di sanalah aku berdiri jandi pandu ibuku".

Menurut Wapres, pandu ibuku memiliki makna mendalam karena pandu bermakna menjadi orang terdepan atau pemimpin, sementara ibuku bermakna Tanah Air.

"Di situ memiliki makna mendalam karena generasi muda harus menjadi terdepan untuk kemajuan Tanah Air," kata Wapres.

Pandu, kata Boediono, juga bermakna tidak mengekor, memiliki inisiatif dan menjadi pemimpin terdepan.

"Inilah yang ingin saya pesankan pada masyarakat komunitas dengan tujuan menciptakan pandu, pemimpin bangsa. Tidak ada yang lain," kata Wapres.

Boediono minta komunitas pendidikan agar mencamkan makna lagu kebangsaan Indonesia Raya dan hal itu merupakan takdir sejarah yang harus dilakukan generasi muda.

Melalui lagu kebangsaan itu, Wapres juga berharap agar generasi muda sekarang lebih maju dibanding generasi sebelumnya untuk berbagai bidang.

Kemajuan generasi muda, tambah Boediono, merupakan tanggung jawab semua komunitas dan harus berjalan secara estafet dengan baik.

"Perkembangan generasi muda tanggung jawab kita semua, bukan saja pemerintah pusat tapi harus semua komunitas," demikian Boediono.
(T.A025/A011/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010