Jakarta (ANTARA) -
Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Mayjen TNI Dr dr Tugas Ratmono menyebutkan tingkat hunian yang terpakai di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet tinggal sekitar 30 persen dari total sediaan kapasitas hunian.
 
Menurunnya jumlah pasien hingga tersisa 30 persen dari total sediaan kapasitas hunian karena jumlah pasien positif COVID-19 dan isolasi mandiri yang masuk sedikit sementara angka kesembuhan tinggi, katanya di Jakarta, Senin,
 
Secara detail, angka kapasitas hunian yang terpakai pada 2 November 2020 di tower 6 dan 7 sebesar 36,3 persen, berikutnya untuk tower 4 dan 5 sebesar 23,4 persen.
"Hunian 1 bulan yang lalu, baik itu di Wisma Atlet tower 4 dan5 sebagai isolasi mandiri tower 6 dan 7 sebagai tempat perawatan ringan sedang dari pasien COVID-19 ini semuanya menurun, (bulan lalu) di atas 80 persen," kata dia.
 
Melihat dari data yang ada di rumah sakit darurat menurut dia persentase kesembuhan pada Oktober 2020 ini meningkat tinggi, sementara pasien yang masuk jauh lebih sedikit.
 
"Menurun karena yang masuk dibanding yang keluar lebih sedikit. Pasien yang keluar lebih banyak artinya persentase yang keluar ini kita masukkan ke dalam persentase angka kesembuhan," katanya.
 
Kemungkinan jumlah pasien yang masuk ke RSD Wisma Atlet sedikit bisa juga disebabkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.
"Diberlakukannya PSBB di DKI khususnya, dan kita lihat juga angka penurunan juga terjadi di berbagai wilayah terutama di daerah wilayah dengan zona merah," ucapnya.
 
Kemudian penurunan kalau dilihat dari sisi lain lanjutnya kemungkinannya juga karena kesadaran dari masyarakat dengan disiplin protokol kesehatan.
 
"Dengan disiplin protokol kesehatan yang mestinya akan lebih meningkat dan ini akan lebih betul-betul diharapkan menurunkan suatu penularan sehingga kasusnya kita lihat ada penurunan, dan semoga ini akan terus (tercipta) kesadaran masyarakat untuk melakukan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: 21.938 pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran sudah sembuh

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2020