Denpasar (ANTARA News) - Govi Celapan, seorang warga negara Malaysia keturunan India meraih gelar sarjana (S-1) di Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar.

Warga negara asing itu merupakan salah seorang dari 189 sarjana yang mengikuti kegiatan ritual "Sama wartana" atau penmucian sebelum terjun menerapkan ilmunya kepada masyarakat di kampus IHDN di Denpasar, Sabtu.

Rektor IHDN Denpasar Prof Dr I Made Titib mengatakan, mahasiswa warga negara asing itu mengikuti kuliah dengan beasiswa dari negara asalnya.

Selama 4,5 tahun mengikuti proses belajar mengajar seperti kebanyakan mahasiswa lainnya, Govi berhasil menyelesaikan S-1 dan akan diwisuda Minggu (11/5).

"Govi merupakan salah seorang dari dua mahasiswa asing di IHDN Denpasar," ujar Prof Titib yang berharap mahasiswa asing itu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2.

Salah seorang mahasiswa asing lainnya dari Jepang yang sangat antusias mengikuti proses belajar mengajar di lembaga pendidikan tinggi bernuansa Hindu.

"Kegiatan ritual `Sama Wartana` wajib diikuti para lulusan IHDN sebelum terjun ke tengah-tengah masyarakat. Demikian pula mahasiswa yang baru masuk ke kampus juga wajib mengikuti kegiatan ritual penyucian yang disebut upayana," tutur Titib.

Dengan diwisudanya Govi, berarti masih ada seorang negara asing, yakni berasal dari Jepang yang mengukuti kuliah di IHDN Denpasar.

"Mahasiswa asing tersebut merupakan bagian dari 3.227 mahasiswa IHDN secara keseluruhan," ujar Prof Titib.

Kedua mahasiswa asing dalam proses belajar mengajar itu juga wajib mengikuti matakuliah upakara (kegiatan ritual umat Hindu) dan dharmagita (pembacaan ayat-ayat suci agama Hindu).

Chieko Komatsu, wanita kelahiran Shiga, sebuah provinsi di Jepang Selatan tertarik kuliah di IHDN Denpasar, setelah sebelumnya mempelajari tabuh dan tari Bali di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Chieko maupun Govi tertarik kuliah di IHDN Denpasar untuk menambah wawasan dan keterampilan tentang seni budaya Bali.(I006/M026)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010