Semarang (ANTARA News) - Seluruh calon wakil wali kota sepakat melakukan perbaikan sistem daripada menambah anggaran di tubuh Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS).

"Kami tidak akan menambah anggaran PSIS. Sistem manajemen, pemain, dan pelatih harus dibenahi terlebih dahulu. Ke depan yang juga perlu ditingkatkan adalah mencari pemain lokal untuk PSIS dan tidak selalu mencari dari luar negeri," kata calon wakil wali kota Dasih Ardiyantari di Semarang, Sabtu.

Pernyataan Dasih tersebut juga diungkapkan dalam debat calon wakil wali kota yang berlangsung di TVKU Semarang, Jumat (9/4) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Dasih Ardiyantari mengatakan bahwa perbaikan terhadap PSIS sangat diperlukan karena tim ini sudah mendapatkan anggaran dari pemerintah.

Anis Nugroho, calon wakil wali kota yang lain, mengaku dirinya pernah menjadi bagian dari PSIS. Bahkan, dirinya pernah memberikan suntikan dana Rp1 miliar demi peningkatan PSIS.

Diakui pula dirinya tidak dapat berbuat banyak, terbukti PSIS belum menunjukkan prestasi seperti yang diinginkan.

"Saya pernah di dalam PSIS dan banyak permasalah yang harus dihadapi. Saya pernah menyumbang Rp1 miliar karena waktu itu PSIS tidak dapat dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," katanya.

Anis mengatakan bahwa perbaikan yang perlu dilakukan dengan adanya tuntutan meraih juara dan berprestasi juga harus memperhatikan pemenuhan infrastruktur, seperti "Sport Center" berstandar internasional, serta pembinaan dari bawah.

Ari Purbono calon wakil wali kota yang diusung Partai Gerindra dan PKS mengatakan bahwa sejak 2006 hingga 2008, PSIS selalu mendapat kucuran dana dari APBD Kota Semarang. Akan tetapi, tidak diikuti dengan prestasi yang memuaskan.

"Oleh karena itu, kembalikan tim ini kepada orang yang paham PSIS," katanya.

Calon lain Kristanto mengatakan bahwa sepak bola merupakan ikon. Untuk mencapai asa itu, lanjut dia, perlu meningkatkan infrastruktur, kemudian secara pelan-pelan subsidi dari pemerintah dikurangi.

Para calon juga sepakat bahwa perhatian pemerintah tidak seharusnya hanya fokus pada salah satu cabang olahraga. Akan tetapi, memperhatikan pula cabang olahraga lain.(N008/D007)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010