Kediri (ANTARA News) - Puluhan warga di Dusun Pelem, Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terserang wabah penyakit chikungunya.

"Sudah sepekan ini dua anak saya terserang chikungunya," kata Mabruroh (33), warga RT 01/RW I, Dusun Pelem, Minggu.

Selain kedua anaknya yang masih balita, suami Mabruroh, Imam Baihaqi, juga mengalami hal yang sama sejak Jumat (9/4) lalu.

"Sudah dua hari ini suami saya tidak bekerja karena demam disertai nyeri persendian," katanya mengenai suaminya yang meninggalkan aktivitasnya sebagai guru madrasah diniah itu.

Demikian halnya dengan Zulaikhah (36) yang kedua anaknya mengalami penyakit serupa sejak lima hari terakhir.

"Sampai sekarang kedua anak saya masih panas. Kami tidak tahu, jenis penyakitnya. Yang jelas, sama dengan penyakit anak-anak lainnya di kampung sini," katanya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada tindakan apa pun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri terkait meluasnya wabah tersebut.

Dusun Pelem yang berada di tepi barat Sungai Brantas itu dihuni mayoritas keluarga miskin yang menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam di sawah dan mencari pasir di sungai.

Beberapa tahun sebelumnya, dusun itu juga diserang wabah penyakit chikungunya sehingga Pemkab Kediri menetapkan dusun itu sebagai daerah endemik chikungunya.
(T.M038/I007/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010