Pekanbaru (ANTARA News) - Kamp "Pelindung Iklim" Greenpeace di hutan rawa gambut Semenanjung Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, diduga dibakar oleh orang tak dikenal, Minggu.

"Bangunan utama dan musala habis terbakar," kata warga yang menjadi saksi mata, Syamsudin (57), kepada ANTARA News.

Menurut Syamsudin, kebakaran terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Nyala api yang melumat bangunan utama kamp itu terlihat hingga ke perkampungan warga di Kelurahan Teluk Meranti, yang berjarak puluhan meter.

Syamsudin mengaku selama ini menjaga tempat itu bersama istrinya, Syariah, setelah Greenpeace meninggalkan Semenanjung Kampar dan menyerahkan pemeliharaan kamp kepada warga pada tanggal 30 November 2009.

Sebelumnya, Greenpeace menjadikan kamp itu sebagai simbol solidaritas dan perlawanan terhadap ekspansi perusahaan pemegang izin hutan tanaman industri (HTI) yang mengonversikan hutan rawa gambut Semenanjung Kampar.

Setelah itu, warga yang berprofesi sebagai nelayan menggunakannya sebagai tempat singgah setelah mencari ikan.

Pada saat kejadian, Syamsudin mengaku sedang di rumahnya. Ketika tiba di lokasi, lanjut dia, api sudah terlanjur membesar dan melumat bangunan yang terbuat dari kayu pohon kelapa itu.

Syamsudin mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya bersama sang cucu, Lydia yang berusia 11 tahun.

Syamsudin mengaku heran karena tidak ada pihak kepolisian yang bertindak pada saat kebakaran terjadi. Padahal pos polisi terdekat berada di Kelurahan Teluk Meranti yang menjadi satu-satunya instansi yang ada di tempat itu.

"Mau melapor ternyata pos polisi kosong," ujarnya.

Ia menduga kebakaran tersebut sengaja dilakukan oleh sekelompok orang yang tak suka dengan warga yang terus melawan keberadaan perusahaan di Semenanjung Kampar.

Selain itu, ia menduga tak mungkin kebakaran terjadi akibat korsleting listrik karena tak ada aliran listrik di tempat itu.

"Sudah banyak isu yang beredar bahwa tempat itu akan dibakar," ujarnya.

Secara terpisah, Juru Kampanye Greenpeace Asia Tenggara Zulfahmi meminta kepolisian segera menyelidiki penyebab kebakaran itu.

"Kami berharap polisi segera menyelidiki agar tidak muncul isu-isu negatif yang bisa meresahkan dan memecah belah warga," ujar Zulfahmi.
(T.F012/D007/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010