Bengkalis (ANTARA News) - Lebih dari 20 ekor gajah liar Elephas maximus sumatranus (gajah Sumatera), sejak Senin, sekitar pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB mengepung Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Menurut laporan warga setempat, gejolak konflik antara warga Desa petani dan kawanan gajah liar yang terjadi saat ini merupakan puncaknya.

Burhan (38), seorang warga Desa Petani yang melaporkan kejadian itu mengatakan, amukan kawanan gajah kali ini merupakan yang paling dahsyat. Saat pengusiran, hewan bertubuh gempal itu justru melawan dan tidak segan menyerang warga yang turut dalam pengusiran tersebut.

"Gajah yang `ngamuk` sekarang ganas, makin diusir makin merajalela," tuturnya.

Selain Burhan, pernyataan mirip juga dikatakan Suratno (40), warga Desa Petani lainnya. Menurut dia, konflik antara warga dan segerombolan gajah yang diduga kelaparan ini membuat dirinya dan warga lainnya terus dihantui kecemasan.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kata Suratno, kebanyakan warga memilih mengungsi ke tempat yang jauh dari lintasan rutin kawan gajah tersebut.

"Kegiatan mengungsi sudah menjadi tradisi warga desa ini (Desa Petani-red). Kalau sudah datang gajah, kami siap-siap berkemas untuk mengungsi ke rumah sanak kerabat yang lebih aman," ucapnya.

Diterangkan Suratno, hingga petang Senin, kawanan gajah masih mengepung Desa Petani dan membuat beberapa warga yang berada di sana terpaksa siap siaga, untuk mengawasi serangan gajah yang kapan saja bisa terjadi, dan tidak menutup kemungkinan timbulnya korban jiwa.(KR-FZR/H-KWR)

Pewarta: mansy
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010