Jakarta (ANTARA) - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet meminta pemerintah untuk dapat melanjutkan eksekusi belanja dalam rangka semakin mendongkrak perekonomian pada kuartal IV 2020.

“Hal yang dapat dilakukan pemerintah ialah dengan melanjutkan eksekusi belanjanya. Terbukti ketika belanja barang pemerintah meningkat maka berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Yusuf menuturkan tumbuhnya belanja pemerintah yang mencapai 9,76 persen pada kuartal III menunjukkan kebijakan fiskal pemerintah mulai berjalan efektif.

Menurutnya, realisasi belanja pemerintah yang mencapai 9,76 persen telah menjadi pendorong perbaikan ekonomi dari kuartal II ke kuartal III yaitu minus 5,32 persen menjadi minus 3,49 persen.

Baca juga: Kemenkeu: Belanja pemerintah jadi motor penggerak ekonomi

Oleh sebab itu, ia menyatakan jika pemerintah lebih mampu mengakselerasi belanja dengan baik maka ekonomi kuartal IV diprediksi mencapai di kisaran minus 1 persen sampai minus 2 persen.

“Atas dasar itu untuk kuartal IV pertumbuhan ekonomi kuartal akan lebih baik di kisaran minus 1 persen sampai minus 2 persen,” ujarnya.

Yusuf juga menyarankan agar pemerintah dapat terus mendorong realisasi pos pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang masih rendah seperti insentif korporasi dan insentif kesehatan.

“Adapun untuk dana PEN perlindungan sosial, kegagalan calon penerima bantuan karena ketidaktahuan informasi mengenai administrasi bantuan, kita harapkan tidak terjadi lagi,” tegasnya.

Baca juga: Sri Mulyani akan jaga indikator untuk topang pertumbuhan kuartal IV

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020