Washington (ANTARA News/AFP) - Dolar AS turun terhadap euro, Rabu, di tengah tumbuhnya selera risiko investor yang berasal dari pemulihan ekonomi.

Euro meningkat menjadi 1,3656 dolar dalam perdagangan di New York pada 2100 GMT dari 1,3613 dolar akhir Selasa.

Dolar sedikit lebih tinggi terhadap mata uang Jepang pada 93,24 yen dari 93,15 yen hari sebelumnya.

Dolar "ditekan oleh peningkatan selera risiko" dikaitkan dengan menguatnya pasar saham, dipicu oleh lebih baik dari perkiraan penghasilan perusahaan utama dan penjualan ritel yang kuat, kata analis Michael Malpede dari Easy Forex.

Dolar AS dianggap sebagai sebuah "safe-haven" (tempat berlindung yang aman) oleh investor pada saat krisis.

Harapan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan telah menyebabkan investor pindah ke mata uang lain dan komoditas yang dilihat sebagai aset berisiko.

Terhadap penjualan ritel AS naik 1,6 persen pada Maret, Departemen Perdagangan, Rabu, mengatakan hal itu semakin mencerminkan kekuatan belanja konsumen. Penjualan lebih kuat dari 1,3 persen perkiraan para ekonom.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan secara terpisah bahwa harga konsumen AS meningkat hanya 0,1 persen pada Maret, yang memungkinkan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga di rekor terendah.

"Dengan tekanan inflasi yang tenang, Fed dapat mempertahankan suku bunga yang rendah untuk waktu yang lama," kata Malpede.

Meskipun ada perbaikan yang jelas di pasar tenaga kerja dan penjualan ritel, Ketua Fed, Ben Bernanke, masih skeptis tentang kesinambungan mereka, kata direktur riset mata uang di Global Forex Trading, Kathy Lien, dalam catatannya.

"Akibatnya, kami telah melihat dolar merosot," katanya.

Bernanke mengatakan kepada anggota parlemen, Rabu, bahwa perekonomian AS akan pulih pada kecepatan "moderat" dan waktu yang signifikan akan diperlukan untuk memperoleh kembali pekerjaan hilang dalam resesi.

Dalam sambutannya yang hati-hati untuk mengingkari optimisme yang terkumpul di Wall Street, Bernanke memperingatkan bahwa ekonomi AS terus menghadapi "headwinds" kuat karena berusaha keluar dari resesi terburuk dalam satu generasi.

"Jika langkah pemulihannya moderat, seperti yang saya perkirakan, perlu waktu signifikan untuk mengembalikan 8,5 juta pekerjaan yang hilang selama dua tahun terakhir," katanya kepada anggota parlemen.

Terhadap mata uang lainnya, dolar turun menjadi 1,0515 franc Swiss Rabu malam dari 1,0535 sehari sebelumnya. Sedangkan pound Inggris naik menjadi 1,5468 dolar dari 1,5380. (A026/K004)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010