Bojonegoro (ANTARA News) - Polisi membongkar lima lubang kuburan yang diduga untuk mengubur bayi hasil aborsi di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur.

"Dari lima lubang yang kami bongkar, isinya hanya ada tiga, sudah berupa tulang belulang," kata Kapolsek Kecamatan Kapas, AKP Tabita Resley, Kamis.

Menurut dokter yang ikut dalam pembongkaran lima makam di lokasi berbeda itu, dua lubang yang tidak ada isinya diperkirakan sebagai tempat menguburkan janin yang masih berusia satu atau dua bulan.

Pembongkaran lima makam tersebut berdasarkan pengakuan tersangka, Sukirah (57), warga Desa Sukowati Kecamatan Kapas. Dia ditangkap polisi pada tanggal 10 April lalu, setelah polisi berhasil menemukan satu kuburan bayi di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas.

Dari hasil pengusutan terungkap janin perempuan tersebut merupakan bayi dari rahim Lia Hermawati (20), warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander. Bayi itu hasil hubungan di luar nikah dengan pacaranya, Fauzan (23), warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas.

"Keduanya sudah kita tetapkan sebagai tersangka, kasus aborsi," katanya menjelaskan.

Fauzan, ditahan di Mapolsek Kapas, sedangkan Lia Hermawati masih menjalani rawat inap di RS Muna Anggita setelah menjalani aborsi dengan perantara Sukirah.

Menurut Sukirah, janin bayi hasil aborsi selanjutnya dikubur di suatu tempat di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, dengan dibantu lima temannya yakni Ali M. Budino (22), Moch. Fauzan (24), Budi Noer (23), Rochmad (21), dan Wahyudi (22).

"Kelimanya tidak kami tahan, hanya wajib lapor, sebab ketika mengantar penguburan janin bayi tersebut mereka dalam kondisi mabuk dan tidak tahu persis yang dilakukan Fauzan," jelasnya.

Dalam kasus ini, Sukirah yang mengaku memiliki pekerjaan melakukan aborsi sejak tahun 2.000 itu ditetapkan sebagai tesangka utama. Di samping, Lia Hermawati dan Fauzan.

Sedangkan Sukir (67), suami Sukirah, juga ditahan di Mapolres Bojonegoro karena selama ini ikut mengubur bayi-bayi hasil aborsi. "Pengakuannya, Sukirah dibayar berkisar Rp1 juta setiap kali melakukan aborsi," katanya menambahkan.

(ANT/S026)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010