Jakarta (ANTARA) - Rafael Nadal mengaku Paris Masters menjadi "turnamen positif" baginya meskipun kalah dari Alexander Zverev di semifinal, Sabtu, dan berharap itu akan membantu dalam upayanya meraih gelar ATP Finals perdananya bulan ini.

Petenis nomor dua dunia asal Spanyol itu kalah 4-6 5-7 dari unggulan keempat asal Jerman Zverev, sehingga menambah daftar panjang sulitnya menambah gelar di Bercy Arena meski koleksi pialanya terus bertambah termasuk 20 trofi tunggal Grand Slam.

Baca juga: Zverev pupuskan mimpi Nadal juarai Paris Masters perdana di semifinal

"Saya telah kompetitif, saya berada di sana sampai akhir dengan melawan pemain yang bermain bagus yang dia banyak menang," kata Nadal kepada wartawan seperti dikutip Reuters. "Jadi (ini) merupakan turnamen yang positif bagi saya."

"Tentu saja tidak senang dengan kekalahan itu, tapi itu bagian dari permainan. Saya bermain melawan pemain hebat, dan saya menerima kekalahan itu. Dia bermain sedikit lebih baik dari saya."

Baca juga: Nadal klaim kemenangan ke-1.000 setelah tundukkan Lopez

Selanjutnya sasaran pemain berusia 34 tahun itu adalah ATP Finals akhir musim, yang akan diadakan tanpa penonton di The O2 di London, Inggris, 15-22 November.

ATP Final diikuti oleh delapan pemain tunggal dan ganda putra teratas adalah salah satu turnamen yang gagal dimenangkan oleh Nadal.

"Saya menghabiskan waktu berjam-jam di lapangan. Tentu saja saya ingin memenangkan turnamen, tetapi selalu sulit," kata Nadal tentang pertandingan Paris Masters-nya.

Baca juga: Lupakan tenis sejenak, Nadal ikuti kejuaraan golf profesional Mallorca

"Tapi saya memiliki sikap yang benar selama turnamen, saya berpikir, berjuang di setiap pertandingan. Itu memberi saya kesempatan untuk memainkan empat pertandingan yang menurut saya akan membantu di London.

"Saya perlu menyesuaikan beberapa hal, tetapi saya melakukannya dengan baik semua hal penting. Jadi ayo kita lihat. Saya memiliki satu pekan untuk terus bekerja, dan saya harap siap untuk itu."

Baca juga: Ketika Djokovic mengakui Nadal memang fenomenal
Baca juga: Perjalanan Rafael Nadal 13 kali menjuarai French Open
Baca juga: Federer, Nadal, Djokovic dan debat GOAT

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020