Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) hingga awal tahun ini telah menerima permohonan pinjaman luar negeri senilai 3 miliar dolar AS yang diajukan oleh 13 bank umum nasional dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).

"Sudah 13 bank dalam RBB yang merencanakan akan melakukan pinjaman luar negeri," kata Senior Economic Analyst Investor Relations Unit (IRU) Direktorat Internasional BI Elsya Chani, di Jakarta, Jumat.

Menurut Elsya, permohonan tersebut baru proposal yang diterima BI dan selanjutnya bank yang akan mengajukan utang luar negeri akan mengajukan sendiri dan akan diproses oleh BI.

"Penyelesaian proses utang luar negeri yang diajukan bank tersebut memakan waktu sekitar satu bulan," tambahnya.

Elsya juga mengungkapkan bahwa permintaan utang ke luar negeri ini mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Pada 2009 utang luar negeri yang disetujui BI senilai 2,79 miliar dolar AS dan hanya terealisasi 1,71 miliar dolar, sedangkan pada 2008 persetujuan BI senilai 2,81 miliar dolar AS dan terealisasi 2,11 miliar dolar AS.

"Memang pada 2009 terjadi penurunan realisasi utang luar negeri akibat krisis global yang terjadi," kata Elsya.

Dengan meningkatnya permohonan utang luar negeri yang melebihi dari permintaan sebelumnya menunjukkan bahwa perekonomian kembali jalan. "Memang proposal yang diajukan belum tentu diambil semua," katanya.

Analis Senior BI ini juga menjelaskan bahwa permohonan yang diajukan setiap bank nantinya akan dianalisis secara makro dan mikro terlebih dahulu oleh bank sentral.

"Analis ini dilakukan agar setiap bank yang mengajukan tidak secara bersamaan masuk pasar sehingga bunga yang diperoleh jadi mahal," katanya.

(ANT/S026)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010