Ternate (ANTARA News) - Para sopir angkutan kota (angkot) di Maluku Utara (Malut) mengeluhkan semakin maraknya ojek sepeda motor di kota ini karena hal itu telah mengakibatkan merosotnya pendapatan mereka.

"Ojek sepeda motor di Kota Ternate kini semakin marak dan dampaknya kurang baik bagi angkot di kota ini, terutama dari segi pendapatan setiap harinya," kata salah seorang sopir angkot di Ternate, Rusdi di Ternate, Minggu.

Sopir angkot trayek Terminal Gamalama- Akehuda ini mengaku dulu pendapatan angkotnya mencapai Rp200.000 per hari, sekarang paling banyak Rp100.000 per hari, karena semakin maraknya ojek sepeda motor yang ikut mengangkut penumpang di kota ini.

Oleh karena itu ia mengimbau kepada Pemkot dan instansi terkait di Kota Ternate untuk segera menertibkan keberadaan ojek sepeda motor di kota ini baik dari segi jumlah maupun wilayah operasinya.

Ojek sepeda motor di Ternate seharusnya tidak masuk mengambil penumpang di terminal dan jalan-jalan utama yang menjadi jalur operasional angkot, seperti yang berlaku di kota-kota lainnya di Indonesia.

"Ojek sepeda motor di Ternate bebas beroperasi, termasuk dalam kawasan terminal akibatnya banyak penumpang angkot beralih menggunakan ojek sepeda motor, anehnya petugas terkesan membiarkannya," katanya.

Ternate merupakan salah satu kota di Indonesia yang paling banyak jumlah ojek sepeda motornya. Sesuai data yang ada jumlah ojek sepeda motor di kota ini mencapai lebih dari 30.000 unit.

Kadis perhubungan kota Ternate mengatakan pihaknya sejak dulu telah berupaya menertibkan ojek sepeda motor di kota ini, seperti mengharuskan setiap ojek terdaftar dan menggunakan helm seragam, tapi kurang dipatuhi para tukang ojek sepeda motor.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009