Tampak Siring (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada semua pemangku kepentingan yang hadir dalam rapat kerja di Istana Tampak Siring untuk segera mengimplementasikan hasil-hasil rapat selama tiga hari tersebut.

"Instruksi Presiden yang akan saya tandatangani dan keluarkan itu harus segera kita pastikan sampai pada jajaran pemerintahan, Gubernur, Bupati sehingga bisa segera ditindaklanjuti," kata Presiden sebelum menutup rapat kerja di Istana Tampak Siring, Bali, Rabu siang.

Presiden mengatakan, semua pihak hendaknya bisa merasa ikut serta merumuskan apa yang dibicarakan di Tampak Siring sehingga semua memiliki kemauan yang sama untuk mengimplementasikan hasil rapat tersebut.

"Apa yang kita rumuskan ini akan menjadi instrumen dalam pengelolaan pemerintahan dan pembangunan, karena itu mari kita jalankan. Jangan sudah lengkap namun kemudian tidak ada kelanjutannya," kata Presiden.

Kepala Negara juga mengingatkan dalam implementasi hasil-hasil pertemuan di Tampak Siring bila menemukan hambatan dalam hubungan antara pusat dan daerah serta dengan dunia usaha maka semua pihak diminta melakukan koordinasi untuk menyelesaikan masalah itu.

"Lima tahun mendatang, tahun demi tahun akan ada ukuran dalam bentuk statistik. Maka para gubernur bisa menjadikan angka statistik nasional sebagai rujukan," kata Presiden Yudhoyono.

Presiden mencontohkan bila angka pengangguran nasional mencapai enam persen maka setiap daerah untuk sektor serupa angkanya harus lebih baik dari angka nasional.

"Demikian juga misalkan tentang pertumbuhan ekonomi, bila nasional mencapai 6,5 persen maka pastikan daerah saudara bisa lebih baik," kata Presiden menegaskan.

Presiden yang didampingi Wakil Presiden Boediono mengatakan, ukuran keberhasilan implementasi hasil pertemuan Tampak Siring adalah bila masyarakat merasakan adanya perbaikan.

"Ini bukan tujuan akhir. Tapi ini adalah alat atau cara sampai betul-betul masyarakat merasakan lebih baik," katanya.

Kepala Negara menambahkan implementasi pembangunan berkeadilan harus dilaksanakan dan Indonesia tidak menerapkan sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi satu komando.

Presiden Yudhoyono juga mendorong agar pembiayaan dalam negeri terus dapat ditingkatkan meski hingga saat ini mobilisasi sumber pemberdayaan dana dalam negeri belum cukup.

Kepala Negara juga mendorong semua pihak untuk tetap optimis menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang serta tantangan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi menutup rapat kerja nasional di Istana Tampak Siring pada Rabu siang. Hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden Boediono dan para Menko serta menteri anggota kabinet Indonesia Bersatu, pimpinan BUMN, gubernur dan ketua DPRD dari seluruh provinsi.
(P008/B010)

Pewarta: handr
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010