Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Presiden Direktur PT Poso Energi, Ahmad Kalla, mengatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso akan beroperasi mulai Desember 2010 untuk memasok kebutuhan listrik di Tentena, Poso dan Palopo.

"Saat ini pembangunan PLTA Sulewana sudah mencapai 75 persen. Dijadwalkan unit satu akan mulai beroperasi Desember 2010, kemudian unit dua bulan Januari 2011 dan unit tiga Februari 2011," kata Ahmad Kalla ketika meninjau lokasi PLTA Sulewana, Kamis.

Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla, Suhaeli Kalla, Halim Kalla dan Solikin Kalla ikut dalam peninjauan mega proyek milik keluarga Kalla itu.

PLTA Sulewana mulai dibangun pada 2003 dan merupakan proyek pembangkit listrik swasta. PLTA ini memiliki kapasitas 3 X 65 MW atau total 195 MW.

Menurut Ahmad Kalla, jika nanti sudah bisa beroperasi penuh maka listrik yang diproduksi akan dialirkan untuk kebutuhan wilayah Tentena sekitar 2 MW, Palopo 120 MW dan Poso sekitar 20 MW.

PLTA Sulewana ini menggunakan air dari Danau Poso yang mengalir melalui Sungai Poso. Ketinggian air yang dialirkan sepanjang 150 meter atau setara dengan tinggi Monas, Jakarta.

Ahmad Kalla mengatakan, pembangunan PLTA Sulewana ini menghabiskan dana sekitar Rp3 triliun. Sindikasi bank yang turut membiayainya mega proyek ini adalah BRI, BNI, Mandiri, Bukopin dan Bank Panin.

"Selain membangun pembangkit ini kami juga membangun jaringan transmisi sepanjang 273 km," kata Ahmad.

Listrik yang dihasilkan PLTA Sulewana ini nantinya akan dijual ke PT PLN seharga Rp400 per Kwh.

Menurut dia, harga ini jauh lebih murah jika dibandingan listrik diesel yang bisa mencapai Rp2.000 per Kwh.

"PLTA Sulewana ini setara dengan Jatiluhur, tetapi biaya pembangunannya paling murah," kata Ahmad Kalla.
(T.J004/R007/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010