Seoul (ANTARA News) - Presiden Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) Ahmad Mukhlis Yusuf berkata kepada Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak bahwa delegasi OANA yang berkumpul di Seoul berkomitmen untuk memperkuat kerjasama multilateral dalam memerangi perubahan media global.

"Kami disini juga untuk memperkuat kerjasama antara organisasi (OANA) dengan media di kawasan lain," kata Mukhlis Yusuf dalam pidatonya yang dikutip oleh Yonhap, di kantor presiden, Jumat.

Ahmad Mukhlis Yusuf memaparkan kepada Presiden Korea Selatan mengenai kehadiran delegasi OANA dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh kepala eksekutif kantor-kantor berita Asia Pasifik menyusul Kongres Puncak OANA di ibukota Korea Selatan, 22-23 April.

"Kami disini untuk bekerja sama mengatasi tantangan dalam upaya bertahan di era multimedia," kata Yusuf yang juga menyebut Korea Selatan sebagai salah satu negara yang bersinar di dunia, dibawah kepemimpinan Presiden Lee Myung-bak, negara itu akan bergerak maju untuk memperkuat perekonomian dan membangun daya saingnya.

Dalam kesempatan itu, Yusuf mengatakan bahwa OANA yang saat ini beranggotakan 41 kantor berita dari 33 negara dibentuk pada 1961 atas inisiatif UNESCO untuk memfasilitasi pertukaran langsung informasi antara kantor-kantor berita di kawasan yang memiliki dua pertiga populasi penduduk dunia itu.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, telah memainkan peran penting di OANA, kata dia, seraya menambahkan bahwa Yonhap adalah kekuatan Kongres Puncak OANA yang digelar bertepatan dengan ulang tahunnya itu.

Menurut Yusuf, Presiden Kantor Berita Yonhap, Park Jeong-chan yang memiliki visi jelas mengenai masa depan OANA telah mengatur kongres puncak, dimana para delegasi dapat berbagi pengalaman mengenai mengatur kantor berita, dengan luar biasa.

Pada pertemuan itu, Presiden Korea Selatan juga memberikan peluang bagi anggota delegasi untuk mengajukan pertanyaan mengenai berbagai aspek. Diantara para delegasi adalah Presiden Associated Press Australia Bruce Davidson.

Dalam jawabannya untuk pertanyaan Bruce Davidson mengenai tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan beberapa hari lalu, Presiden Korea Selatan berkata, "kami berterima kasih kepada Pemerintah Australia yang telah mengirimkan pakarnya. Seperti anda ketahui, tragedi tidak menguntungkan ini terjadi di batas utara antara dua Korea."

"Namun, biar saya perjelas bahwa pemerintah kami tidak akan membuat kesimpulan dini tentang penyebab tenggelamnya kapal itu dan kami dengan sabar menanti hasil penyelidikan yang obyektif dan ilmiah. Dan jika kami telah memiliki laporannya, kami akan melihat dengan sangat hati-hati dan menentukan langkah selanjutkan mengenai apa yang akan kami lakukan dan reaksi kami," katanya.

Pemerintah Korea Selatan melakukan seluruh hal yang dapat dilakukan agar laporan tersebut akan menjadi laporan yang paling obyektif, dan dapat diterima masyarakat internasional. Pemerintah sedang bekerja sama dengan mitra internasionalnya dalam proses penyelidikan penyebab tragedi itu, jika pemerintah telah menerima laporan dan hasilnya maka akan bekerja sama dengan setara bersama dengan mitranya di masyarakat internasional.

Diantara para delegasi yang memiliki peluang untuk mengajukan pertanyaan kepada presiden adalah Direktur Jenderal Kantor Berita UAE Ibrahim Abdulrahman Ali Alabed, Direktur Jenderal Kantor Berita Anadolu Turki Suleyman Hilmi Bengi, dan CEO Kantor Berita Malaysia Bernama Hasnul Hassan.

(T.B005/R009)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010