Banjarmasin (ANTARA News) - Kalimantan Selatan (Kalsel) nampaknya belum berani menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.

Hal itu tersirat dari jawaban Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin menjawab pertanyaan ANTARA News di Banjarmasin, Sabtu, terkait rekomendasi DPRD provinsi setempat terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2009 dan akhir masa jabatan 2005-2010.

Menurut orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi Kalsel itu, sebelum menyatakan kesiapan sebagai tuan rumah PON 2020 terlebih dahulu harus melakukan pembenahan terhadap sarana dan prasarana olah raga.

"Tanpa kesiapan sarana dan prasarana yang memadai tak mungkin siap menjadi tuan rumah PON," lanjutnya didampingi Ketua DPRD Kalsel Nasib Alamsyah.

"Namun semua saran dan kritik dalam rekomendasi DPRD Kalsel terkait LKPj Kepala Daerah 2009 dan akhir masa jabatan 2005-2010 tetap akan menjadi perhatian pemprov," ujar Rudy Ariffin.

Sementara dalam rekomendasi DPRD Kalsel, khususnya bidang olah raga, dewan menyarankan untuk memotivasi pengembangan dan peningkatan keolahragaan di provinsi tersebut, perlu dicanangkan kesiapan jadi tuan tumah PON 2020.

Dengan pancanangan sebagai tuan rumah PON 2020, diharapkan dapat memacu pembangunan fasilitas, pembinaan atlet secara lebih profesional serta penyusunan "master design" pengembangan keolahragaan di Kalsel.

Dalam "master design" itu termasuk pembinaan kesejahteraan dan masa depan atlet serta pembiayaannya, demikian rekomendasi DPRD Kalsel yang dibacakan Wakil Ketua Komisi I Bidang Pemerintahan dan hukum, Syarifuddin Sabang.
(T.KR-SHN/R014/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010