Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menjadikan peningkatan kapasitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai isu global dalam Entrepreneurship Summit yang diprakarsai Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"Forum ini penting untuk memperkuat jaringan global memberdayakan UMKM agar bisa naik kelas menjadi pengusaha besar," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM dan Koperasi, Sandiaga S Uno, dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Entrepreneurship Summit dilaksanakan dua hari, Senin dan Selasa (26-27/2010) bertempat di Washington DC, Amerika Serikat. Acara tersebut dihadiri oleh lebih 250 peserta dari 60 negara.

ACara ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama bisnis, menumbuhkembangkan kewirausahaan bidang sosial, dan pendidikan di negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim. Kerjasama tersebut dilakukan dengan kelompok civil society dan swasta.

Kadin, kata Sandiaga, akan mengambil posisi sentral dan berpihak agar usaha mikro terberdayakan dan UKM dapat menjadi bagian utama dalam strategi Indonesia Incorporated. "Kami akan memperjuangkan peningkatan kapasitas UKM dan akses kepada pembiayaan kredit mikro," katanya.

Menurut dia, dengan menjadikan program pemberdayaan UMKM sebagai gerakan global, maka kekuatan pemberdayaan UMKM akan semakin besar. Selain itu, kerjasama antarnegara dan korporasi global juga menjadi semakin erat.

"Banyak negara yang berhasil memberdayakan UMKM. Kita bisa belajar kepada negara yang sukses itu dan menjalin kerjasama," katanya.

Tujuan lain dari gerakan tersebut adalah mendorong lahirnya pengusaha besar yang semula memulai usaha dari kecil dan menengah. Ini merupakan salah satu strategi yang memenuhi rasa keadilan selain melahirkan pengusaha besar melalui jalur pendidikan.

Idealnya, kata Sandiaga, Indonesia memiliki 5 persen pengusaha dari total penduduk. Saat ini jumlah wirausaha Indonesia hanya 0,18 persen dari total penduduk.

"Minimal Indonesia memiliki 2 persen pengusaha, kalau mencapai 5 persen maka akan bisa masuk dalam 5 besar negara yang ekonominya maju. Saya berharap kondisi itu terlaksana pada 2050," kata Sandiaga.

Untuk ukuran negara maju, menurut dia, jumlah wirausaha umumnya sudah di atas 5 persen dari penduduknya. Selama ini wirausaha Indonesia lebih banyak lahir karena proses terdesak akibat imbas krisis, atau tidak banyak yang dilahirkan melalui meja akademis.

Seseorang bisa menjadi pengusaha melalui proses bekerja dahulu sebagai pegawai lalu menjadi pengusaha atau langsung terjun berwirausaha.

Ia mengingatkan banyak orang gagal jadi pengusaha karena sudah terlanjur asyik di zona nyaman, yakni menjadi orang gajian. (E007/K004)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010