Bandarlampung (ANTARA News) - Ribuan siswa SMA di Bandarlampung larut dalam kegembiraan merayakan kelulusan mereka, tidak hanya dengan berkonvoi, namun juga bersujud sebagai ekspresi syukur.

"Saya merasa sangat bersyukur karena satu tahapan hidup saya sudah selesai. Sekarang tinggal memikirkan langkah ke depan," kata siswa SMAN 2 Bandarlampung, Irfansyah, di Bandarlampung, Senin.

Remaja pria yang akan mencoba ikut ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, momen kelulusan tidak harus dirayakan dengan hura-hura, namun juga dengan kegiatan sosial.

Sebagian besar siswa yang diwawancarai ANTARA, mengaku akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, meskipun sebagian besar belum tahu harus mengambil jurusan apa.

"Saya masih bingung mau melanjutkan ke mana, yang penting diterima di perguruan tinggi," kata Risca, siswa SMAN 1 Bandarlampung.

Pengumuman kelulusan di sejumlah SMA dan SMK di Bandarlampung dilakukan pada pukul 10.00 WIB, dan hampir semua sekolah memberikan siraman rohani kepada siswanya sebelum pengumuman kelulusan.

Siraman rohani itu memberikan efek positif bagi sebagian siswa, sehingga nyaris tidak ada kegiatan corat-coret di lingkungan sekolah pasca-pengumuman.

Para siswa merayakan kelulusannya dengan melakukan aksi konvoi kendaraan dari depan sekolah masing-masing, yang kemudian bertemu di pusat keramaian, lalu bergabung dengan sesama siswa lain.

Aksi konvoi mulai berlangsung pada pukul 11.00 WIB, atau satu jam setelah hasil UN diumumkan, namun sebagian besar siwa melakukan pelanggaran lalu lintas, yaitu tidak memakai helm.

Tingkat kelulusan siswa di Lampung pada 2010 meningkat 1,63 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 96 persen dari 73.899 peserta yang ikut UN. Sementara jumlah siswa yang tidak lulus mencapai 2.907 peserta.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Nasional, Jonshon Napitupulu, siswa yang tidak lulus agar segera mendaftarkan diri mereka paling lambat pada 28 April 2010, untuk mengikuti tes kesetaraan. (*)

H009/A011/AR09

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010