Palu (ANTARA News) - Ratusan buruh dari berbagai perusahaan dan kelompok tani serta LSM di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu menggelar unjuk rasa memperingati Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2010.

Pengamatan ANTARA, Sabtu, para buruh sebelum turun ke jalan untuk melakukan long march mereka berkonvoi keliling kota dan kemudian berkumpul di Taman GOR Palu Jln Mohamad Hatta.

Usai melakukan orasi sekitar 15 menit di lokasi itu, selanjutnya bergerak jalan kaki melintasi Jln Achmad Dahlan, Jln Hasanuddin, dan berhenti sekitar 10 menit di bundaran depan kantor Polisi Militer sambil menggelar orasi.

Selanjutnya, mereka menuju kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Jln Sam Ratulangi untuk bergabung dengan dua kelompok demonstran lain yang sudah terlebih dahulu berada di situ.

Ketiga kelompok pendemo yang menggelar aksi damai memperingati Hari Buruh Sedunia terdiri atas Gerakan Rakyat Menggugat (Geram), Front Perjuangan Rakyat (FPR), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dalam orasinya, Geram menuntut pemerintah untuk menaikkan upah buruh 100 persen, menolak politik upah murah, revisi UU Nomor 13 tahun 2003 dan segala bentuk UU yang tidak mensejahterakan kaum buruh, pendidikan dan kesehatan gratis.

Mereka juga menolak kenaikkan TDL (Tarif Dasar Listrik), karena semakin memberatkan masyarakat, serta meminta pemerintah dan PLN sebagai pemasok energi listrik untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanannya.

Selama ini masyarakat tidak menikmati pelayanan pasokan listrik yang memadai. Bahkan di Palu listrik lebih sering padam daripada nyala.

Pemerintah juga membuka dan menyiapkan lapangan kerja yang layak, sebab sesuai data KADIN menyebutkan jumlah angka pengangguran di Indonesia saat mencapai lebih dari 500.000 orang.

Sementara itu HMI dan FPR dalam memperingati Hari Buruh Sedunia menuntut penyelesaian kasus Bank Century yang diduga banyak melibatkan pejabat tinggi dan juga para pejabat di lingkungan BI (Bank Indonesia).

Pemerintah harus lebih serius untuk menuntaskan kasus Century dan juga pajak serta menghukum semua yang terlibat di dalamnya, tanpa "tebang pilih".

"Kasus century dan pajak harus dituntaskan, dan mereka yang terlibat menggunakan uang rakyat harus dihukum sesuai tingkat kesalahannya," kata Bonar, koordinator lapangan FPR.

Dalam orasinya, Bonar juga juga meminta pemerintah untuk menghapus tenaga kontrak dan juga melindungi harga beras.

Peringatan Hari Buruh Sedunia di Palu yang dihadiri ratusan buruh dengan melakukan aksi long march dan orasi di beberapa lokasi, termasuk di Taman GOR, depan kantor polisi, dan juga di kantor Gubernur Sulteng mendapat pengawalan ketat aparat keamanan.

(T.BK03/A033/S026)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010