Malang (ANTARA News) - Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur mendatangi lokasi ledakandi sebuah rumah di Kota Malang, Minggu siang.

Tim Labfor yang beranggotakan empat orang itu langsung melihat jejak ledakan yang terjadi di rumah milik Hawan (40), Jl Wapoga IV E1 Perumahan Puskopad I, Kota Malang.

Kasatreskrim Polresta Malang AKP Decky Hermansyah, di lokasi ledakan mengatakan, kedatangan tim dari Labfor Polda Jatim bertujuan untuk memastikan kebenaran isu ledakan yang diduga dari meteor tersebut.

Namun, berdasarkan pemeriksaan sementara Polresta Malang, dugaan ledakan berasal dari tabung gas. Hal ini dilihat dari isi tabung gas yang telah berkurang sekitar 0,8 kg.

Dicky menjelaskan bahwa dari pemeriksaan rumah milik Hawan, pihak keluarga sebelumnya telah mengisi gas secara penuh yakni 12 kg pada Jumat (30/4).

Kemudian, gas digunakan pihak keluarga untuk memasak sekali dan memanaskan air, sehingga gas dari 12 kg asumsinya berkurang menjadi 11 kg, namun ditemukan di lokasi usai ledakan bahwa isi gas hanya sekitar 10,2 kg. Artinya ada gas yang hilang sekitar 0,8 kg. "Fakta di lapangan ditemukan bahwa ada gas yang berkurang," ucapnya.

Sementara itu, ketika ditanya penyebab ledakan, pihak Polresta Malang belum bisa menjelaskan, sebab ia beralasan bahwa sifat gas yakni mencari ruang terbuka, sehingga meski tanpa adanya pemicu maka gas akan berusaha menekan ruang yang kosong.

"Itu hanya teori gas yang saya ketahui sehingga terjadi ledakan, namun sementara itu hasil dugaan dari Polresta Malang," paparnya.

Sedangkan di lokasi ledakan, tim Polda Jatim telah memeriksa sisa ledakan dari kepingan atap yang pecah. "Nanti kita tunggu hasilnya," ujar salah satu anggota Labfor Polda Jatim dalam pemeriksaan tersebut.

Sebelumnya, warga Jalan Wapoga IV Perumahan Puskopad II, Kota Malang, sempat dibuat panik pada Sabtu (1/5) malam, sebab terjadi ledakan yang menghancurkan atap rumah milik Hawan.

Adanya ledakan tersebut sempat terjadi kabar yang simpang siur, terkait adanya meteor yang jatuh di rumah tersebut.(C004/A024)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010