Korban yang mengalami luka bakar dari ujung kepala hingga kakinya itu tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Stella Maris oleh tetangganya untuk mendapatkan pertolongan.
Pantauan di lokasi kejadian, rumah permanen dua lantai tersebut rusak parah karena hampir semua dinding yang ada di samping kiri kanan dan dinding depan rumah retak, sementara genteng yang ada di lantai dua rumah juga berserakan.
Dua rumah yang ada di sisi kanan dan tepat di depannya juga mengalami kerusakan seperti atap genteng dan kaca pecah disebabkan getaran ledakan.
Muhammad Fausan (23) tetangga korban menuturkan jika ledakan keras itu juga membuat dinding rumahnya retak, apalagi suara ledakan itu terdengar dalam radius 500 meter dari lokasi kejadian.
Ia mengatakan, saat kejadian itu, korban yang tidak punya anak itu baru terbangun dari rumahnya dan berusaha menyalakan kompor gasnya.
"Yang saya tahu itu, H Hadi baru terbangun dan dia menyalakan kompor dan seketika itu juga langsung terjadi ledakan. Mungkin karena rumahnya tidak punya ventilasi udara karena beberapa ruangan terpasang AC sehingga gas yang bocor itu tidak keluar dari rumah," ujarnya.
Beruntung, lanjut dia, istri korban masih tertidur di dalam kamarnya sehingga ledakan hanya mengenai Hadi.
Polisi dari Polsekta Tamalate bersama Polresta Makassar Timur kemudian ke lokasi kejadian dan memasang garis polisi (police line).
Kapolsek Tamalate AKP Suaeb A Madjid yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan kasus ledakan tabung gas itu masih dalam penyelidikan.
Sejumlah tabung gas berukuran 12 kilogram, regulator dan kompor gas saat ini dibawa ke laboratorium forensik (labfor) untuk dilakukan penyelidikan.
(T.KR-MH/B013/R009)
Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010
