Ketua KPU Sidoarjo, M Anshori, Senin, mengatakan, Emy Susanti mendaftarkan diri ke kantor KPU berpasangan dengan Khulaim Junaidi yang menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo periode 2009-2014.
Pasangan Emy-Khulaim mendaftarkan diri ke kantor KPU setelah mengaku mendapatkan rekomendasi dari Partai Amanat Nasionl (PAN).
Anshori menambahkan, selain PAN, pasangan itu juga didukung oleh koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan partai-partai nonparlemen.
"Ini merupakan pasangan terakhir yang mendaftarkan diri ke kantor KPU Sidoarjo setelah sebelumnya pasangan Imam Sugiri-Fathoni juga mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati dari PAN," katanya.
Itu berarti, PAN mengajukan dua pasangan calon berbeda. "Sesuai dengan aturan yang ada, jika memang ada dua pasangan yang menggunakan satu partai, maka kami akan melakukan klarifikasi kepada pimpinan partai tersebut," katanya.
Dikonfirmasi masalah tersebut, Emy Susanti, mengatakan akan tunduk kepada aturan yang berlaku dan akan selalu menghormati keputusan yang dibuat oleh KPU.
"Apa pun keputusan yang nanti dikeluarkan oleh KPU harus dihormati dan dijunjung tinggi," kata dosen Pascasarjana FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu.
Pihaknya juga yakin, dukungan yang ada saat ini dapat memenangkan Pilkada Kabupaten Sidoarjo pada 25 Juli mendatang. "Saya optimistis bisa memenangkan pilkada," katanya.
Sementara itu, Imam Sugiri juga menyatakan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Kalau keputusan yang dibuat oleh KPU tersebut sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku, tentunya akan kami junjung tinggi," katanya.
Proses pendaftaran kedua pasangan itu mendapatkan pengawalan ketat dari pihak Kepolisian Resor (Polres) Sidoarjo. Bahkan, pada saat kedua pasangan itu melakukan proses pendaftaran di Kantor KPU Sidoarjo di Jalan Cemengkalang, petugas sempat melakukan penutupan arus lalu lintas.(M038/A038)
Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010
