Ambon (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Maluku versi Ancol mengingatkan promosi Sri Mulyani Indrawati yang ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia tidak sertamerta mengabaikan penyelesaian kasus Bank Century.

"Kami menilai ini penghargaan dan kehormatan bagi Indonesia untuk menduduki jabatan strategis di Bank Dunia, tapi itu harus disikapi dengan menyelesaikan dugaan keterlibatan Sri Mulyani di kasus Bank Century agar pada akhirnya bukan menjadi preseden buruk bagi citra negara," kata Sekretaris DPD KNPI Maluku versi Ancol, Veky Peilow kepada ANTARA, di Ambon, Kamis.

Dia mengingatkan bila kasus Bank Century tidak terselesaikan dan pada akhir penanganan kasus Bank Centry ternyata Sri Mulyani diputuskan terlibat, maka ini mencoreng citra Indonesia.

"Tenggat waktu hingga Sri Mulyani bergabung dengan Bank Dunia dijadwalkan pada 1 Juni 2010 hendaknya dimanfaatkan pemerintah untuk menuntaskan dugaan kasus bernilai Rp6,7 triliun tersebut," tegasnya.

Peilow optimistis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang nantinya harus rela kehilangan salah satu menteri terbaiknya yang telah bekerja keras mengembangkan kebijakan fiskal yang tepat dan gigih melakukan reformasi di bidang keuangan akan arif menyikapi masalah tersebut.

"Kepala Negara harus bijaksana agar promosi Sri Mulyani disebut sebagai orang kedua di institusi tersebut setelah Presiden Bak Dunia Robert Zoellick itu tidak mencoreng kehormatan kepada perempuan Indonesia untuk menduduki formasi strategis di bidang keuangan internasional," katanya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia, kata Bank Dunia dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/5).

Presiden Bank Dunia Robert Zoellick mengatakan Sri Mulyani Indrawati merupakan Menkeu terkemuka dan mengatakan perempuan itu akan memainkan peran penting dalam membantu memimpin bank itu yang sedang bergerak untuk memperkuat dukungan klien dan melaksanakan reformasi.

"Ny Indrawati membawa serangkaian kemampuan dan pengalaman yang unik bagi Grup Bank Dunia, dari tempat menguntungkan di negara berpendapatan menengah yang sedang maju yang masih menghadapi tantangan kemiskinan yang signifikan," kata Zoellick dalam sebuah pernyataan.

Sri Mulyani Indrawati telah bertugas sebagai Menkeu Indonesia sejak 2005, memimpin kebijakan ekonomi salah satu negara terbesar di Asia Tenggara.

Dalam peran barunya, Sri Mulyani akan mensupervisi atau mengawasi tiga kawasan Bank Dunia yakni Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, serta Asia Timur dan Pasifik, kata pernyataan itu.

Sri Mulyani akan bergabung dengan Bank Dunia pada 1 Juni, dan akan menggantikan Juan Jose Daboub yang menyelesaikan masa empat tahunnya sebagai Direktur Pelaksana pada 30 Juni, kata bank itu. (Ant/K004)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010