"Coba dibuat klaster per komoditas saja. Kalau komoditasnya gula, ya gula dikumpulin di situ dan dikonsolidasikan. Yang komoditasnya sawit, ya dikumpulin per komoditas," kata Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron dalam rilis di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, bila dibuat pengelompokan secara multikomoditas maka tidak akan kelihatan kinerja PTPN dari sisi korporasinya.
Baca juga: PTPN IX gandeng Dyandra Promosindo kelola Kampoeng Kopi Banaran
Baca juga: Dukung kemandirian energi, PTPN akan produksi biofuel kelapa sawit
Herman juga menambahkan PTPN I sampai dengan PTPN XIV saat ini saling berkompetisi. PTPN manapun yang mampu menghasilkan keuntungan, maka berhak menjadi holding.
Ia menilai holding ini sebagai bagian dari penghargaan kepada direksi maupun korporasi yang mampu menunjukkan kinerja lebih baik.
"Ini yang menurut saya yang menjadi sorotan dan konklusinya adalah memang semuanya terdampak oleh COVID-19. Saya kira yang harus dipersiapkan roadmap-nya. Kementerian BUMN harus menunjang kesiapan korporasi pada waktu dan situasi pandemi maupun nanti pasca pandemi," katanya.
Baca juga: Terus transformasi, PTPN catat kenaikan produksi komoditas perkebunan
Baca juga: PTPN VIII akan bangun kawasan industri di Kabupaten Subang
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2020