Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Tim Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Sosial RI mengunjungi keluarga Elis (Halifah) Warga Negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman gantung di negara bagian Kuching, Malaysia karena dituduh membunuh suaminya sendiri.

Tim yang terdiri atas Upi Dewi Marciana dan Diah Fachriani dari Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI serta Tri Sukreni dan Sri Nursanti dari Direktorat Pelayanan Sosial Anak.

Tim Kemenlu dan Kemensos tersebut tiba di kediaman orang tua Elis, di Kabupaten bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat malam.

Rombongan itu juga didampingi Hasnah Hapsary dan Sri Utami dari Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) serta M Jufri dari Dinas Sosial Provinsi Sulsel.

Tim disambut Bacce dan saudara Elis di Dusun Mawang, Desa Papanloe, Kecamatan Pa?jukukang sekitar 18 kilometer dari Kota Bantaeng.

Kedatangan tim tersebut difasilitasi Sekda Bantaeng Thamrin Husain, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Abd Rasyid dan Kepala Desa setempat.

Kepada tim, ibunda Elis berharap, bisa membantu putrinya agar mendapat hukuman yang lebih ringan. Menurut Bacce, di kampung, Elis lebih dikenal dengan nama Halifah.

Ia anak ketiga dari lima bersaudara. Ia kemudian memperkenalkan kakak Elis bernama Halisang, disusul Mina, Kammi dan Sangnging, sedang ayahnya bernama Halik sudah meninggal dunia beberapa tahun silam.

Sejak merantau, Halifah tidak penah memberi kabar. Kini kabar tersebut justru kabar yang memilukan. Karena itu, kami keluarga di Bantaeng sangat berharap bantuan ibu-ibu, pinta Bacce dalam bahasa Bantaeng yang diterjemahkan ibu Kepala Desa setempat.

Tentang ketiga anak Halifah yang akan dipulangkan ke Indonesia, Bacce berharap dipulangkan ke Bantaeng. Atas keinginan tersebut, tim dari Kemensos menanyakan kesiapan keluarga di daerah ini untuk menerimanya.

"Kami semua siap menerima kedatangan anak-anak Halifah," tandas keluarga yang berkumpul di rumah panggung tanpa listrik tersebut.

Menurut tim, saudara ayah Elis bernama Baking yang berdomisili di Kota Parepare juga menginginkan ketiga anak Halifah.

Karena itulah, kami datang untuk memastikan kesiapan keluarga di Bantaeng sebab ketiga anak Halifah masih berusia delapan tahun yang tertua. Halifah sendiri memiliki empat orang anak.

Yang bungsu masih berusia empat bulan sehingga masih ikut pada ibunya yang kini mendekam di tahanan Negara Bagian Kuching, Malaysia, terang Tri Sukreni dari Direktorat Pelayanan Sosial Anak Kementerian Sosial.

Bila keluarga di Bantaeng lebih siap, pemerintah kemungkinan akan menjatuhkan pilihan ke Bantaeng sebab ketiga anak tersebut kini berada di tempat penampungan di Kuching, urainya.

Sebelumnya, Plt Sekkab Bantaeng H Thamrin Husain juga mengemukakan harapannya kepada tim Kemenlu dan Kemensos agar membantu warganya agar memperoleh hukuman yang lebih ringan.

"Kami atas nama pemerintah daerah berharap bantuan dan dukungan agar Kemenlu dan Kemensos menyampaikan kepada pemerintah Malaysia agar Halifah mendapat keringanan hukuman, pinta Thamrin Husain.(Ant/R009)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010